Di Tablig Akbar Fesyar, Habib Syeh Ajak Seluruh Masyarakat Majukan Ekonomi Syariah
SURABAYA, kabarbisnis.com: Bank Indonesia Jawa Timur menggelar Tabligh Akbar sebagai rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2023 dengan tema "Meneladani Sifat Amanah Nabi Muhammad Saw dalam Bermuamalah untuk Mewujudkan Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghofur".
Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Sabtu (30/9/2023) malam tersebut menghadirkan Al-Habib Syech bin Abdul Qodir as-Segaf.
Puluhan ribu muslim berkumpul mengikuti kegiatan yang sarat dengan ajakan kebajikan dan bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW tersebut. Mereka datang dari seluruh penjuru tanah Jawa, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pada kesempatan tersebut, Al-Habib Syech bin Abdul Qodir as-Segaf mengatakan, bermuamalah yang dimaksud adalah bagaimana umat muslim senantiasa menerapkan syariah Islam dalam berbagai aspek kehidupan seperti makanan, pakaian, dan kehidupan.
Termasuk didalamnya adalah aktivitas yang berhubungan dengan perbankan, agar menghindari transaksi yang berpotensi gharar dan maysir serta dalam hal jual beli senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip syariah. Untuk itu, beliau mengajak seluruh masyarakat memajukan potensi ekonomi syariah yang dimiliki Indonesia agar tidak diambil oleh negara lain.
"Potensi ekonomi syariah jangan sampai diambil negara lain. Keberhasilan ini harus menjadi milik kita, harus berhasil mengembangkan bank syariah. Dan itu cita-cita kita bersama," kata Habib Syech.
Ia berharap, kehidupan umat muslim Indonesia menjadi kehidupan yang istiqamah, suka menolong, suka mewakafkan, suka memberi kepada orang lain dan suka untuk mengajak saudara muslim yang lain maju dengan berlandaskan syariah.
"Siapa lagi yang akan memajukan bank syariah kalau bukan kita yang memajukan. Terus tabunglah dana-dana kita di bank tersebut, supaya bank itu maju. Kalau bank itu maju, insyaallah semua sendi ekonomi syariah akan maju. Kita akan ikuti cara-cara syariah yang benar," ungkap beliau.
Habib Syeh juga mengingatkan pentingnya memperjelas kehalalan makanan dan minuman yang dijual dengan menempelkan label halal di kemasan produk. Ia mengatakan, kadang penjual lupa menempelkan label halal di kemasan makanannya.
"Kadang saya juga tidak tahu makanan pemberian dari orang itu halal atau haram. Ini ayo, kita bangkit, kita tunjukkan ini yang halal. Dan makanan halal ini dimakan siapapun tetap baik, makanan halal itu untuk agama manapun semuanya tepat, tetapi makanan haram tidak tepat bagi agama Islam," tandasnya.
Oleh karena itu, agar semua orang bisa makan, siapapun dan dari agama apapun bisa makan, maka hendaknya kaum muslim menyajikan makanan-makanan yang halal. Itu penting bagi para pengusaha.
"Jadilah pengusaha yang Islami, tunjukkan bahwa kami ingin membangkitkan ekonomi syariah. Jangan sampai kalah dengan negara lain. Saya melihat beberapa negara itu lebih maju dibanding kita di bank syariahnya, padahal Indonesia lebih kuat, muslimnya lebih banyak, pasti Indonesia bisa berhasil. Saya mengajak semua masyarakat seluruh Jawa, jatim, jateng, Jabar untuk memajukan ekonomi syariah," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Doddy Zulverdi menyampaikan bahwa semangat meneladani sifat Amanah Nabi Muhammad SAW dalam bermuamalah sejalan dengan harapan bersama bahwa pada tahun 2024 Indonesia akan menjadi pusat kekuatan ekonomi syariah di dunia.
"Oleh karena itu salah satu upaya adalah pentingnya umat Islam untuk senantiasa membangun perekonomian umat melalui sumber-sumber Social Islamic Finance, salah satunya wakaf yang menjadi program dalam kegiatan Fesyar Regional Jawa 2023," ujar Doddy.
Adapun manfaat utama wakaf diantaranya adalah membantu meningkatkan kesejahteraan umat, membantu pembangunan negara,membantu pemberdayaan ekonomi umat,meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas tempat ibadah dan sarana pendidikan dan meningkatkan rasa kepedulian antar sesama.
Lebih lanjut Asisten Perekonomian Pembangunan Provinsi Jawa Timur Mohammad Gunawan Saleh menyampaikan pentingnya ekonomi syariah terhadap perekonomian di Jawa Timur. Berbagai proyek, produk, serta layanan telah diluncurkan dalam rangka mengakselerasi ekonomi syariah di Jawa Timur, diantaranya Kawasan Industri Halal, program fasilitasi sertifikat produk halal, OPOP (One Pesantren One Product), fasilitasi sertifikasi Halal bagi RPH, pengembangan wisata halal, serta pameran dan misi dagang produk halal unggulan Jawa Timur.
Meneladani Sifat Amanah Nabi Muhammad Saw dalam Bermuamalah untuk Mewujudkan Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghofur, Al-Habib Syech bin Abdul Qodir as-Segaf menyampaikan bahwa bermuamalah yang dimaksud adalah bagaimana umat muslim senantiasa menerapkan syariah Islam dalam berbagai aspek kehidupan seperti makanan, pakaian, dan kehidupan.
Selanjutnya, Bank Indonesia berharap kegiatan tabligh akbar serta seluruh rangkaian acara FESyar regional Jawa 2023 bisa menjadi ikhtiar bersama dalam rangka penguatan ekonomi yang inklusif melalui pengembangan bisnis syariah dan gerakan digitalisasi ekonomi yang ramah lingkungan untuk mendukung Halal Value Chain, serta menjadi wadah silahturahmi untuk memperkuat sinergi kebijakan lintas lembaga dalam mendorong akselerasi ekonomi syariah.kbc6
Gandeng Palang Merah Indonesia, KFC Indonesia Salurkan Dana Kemanusiaan Rp 1,5 Miliar Untuk Palestina
Sasar Kalangan Pebisnis Jawa Timur, OPPO Gelar OPPO International Skyport di Surabaya
Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Bukukan Kontrak Senilai Rp 20,2 Triliun
Modena Home Center Hadir di Surabaya, Bawa Inovasi Smart Living Untuk Smart City
Awal Bulan Depan, Kominfo Bakal Terbitkan Aturan Soal AI