Gandeng E-Commerce Lokal, Tiktok Shop Bakal Beroperasi Lagi

Sabtu, 18 November 2023 | 13:09 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Platform Tiktok Shop bakal beroperasi beroperasi lagi di Indonesia dengan menggandeng pemain e-commerce lokal untuk dapat kembali melayani transaksi jual beli on line.

Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM Kemenkop UKM Temmy Satya Permana mengatakan, pihaknya telah meminta informasi kepastian merger pada 20 November 2023, hanya saja belum ada jawaban pasti dari Tiktok. Namun, dia mengatakan, telah menyiapkan beberapa opsi penggabungan karena tidak memungkinkan untuk membuat perusahaan tersendiri dalam waktu dekat ini.

"Nanti ada bocorannya. Ada beberapa versi yang sudah saya dengar.Kita lihat nanti. Yang pasti, apa pun nanti pola yang dijalankan oleh TikTok Shop dia harus patuh dengan regulasi kita," ujar Temmy dalam diskusi di Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Temmy mengungkapkan, Tiktok Shop akhirnya memutuskan untuk menutup operasionalnya karena tidak mampu mengikuti perubahan regulasi pemerintah yang hanya diberikan waktu sepekan. Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan menerbitkan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 pada 27 September 2023 yang melarang platform media sosial untuk melayani transaksi jual beli layaknya di platform e-commerce marketplace.

Tiktok Shop pun diberi waktu sepekan setelah beleid diterbitkan untuk membuat entitas sendiri atau tutup. Kendati telah tutup, Tiktok Shop tetap diperbolehkan untuk buka kembali asalkan sesuai regulasi yang ditetapkan pemerintah. Belakangan, Tiktok Shop dikabarkan tengah menjajaki untuk merger dengan PT Gojek Tokopedia.

Saat ditanya, Temmy tidak dapat menyampaikan nama platform e-commerce yang dipilih oleh Tiktok Shop. Namun, yang jelas, Temmy mengatakan, aksi merger itu diperbolehkan oleh pemerintah. Pemerintah juga tak khawatir bila Tiktok Shop bergabung dengan salah satu e-commerce akan melemahkan pasar e-commerce lokal lainnya.

"Selama itu B2B (business to business, Red), tidak masalah. Selama semua mengikuti aturan, tidak ada masalah. Tinggal bagaimana masyarakat menilai," ujarnya.

Menurutnya, dengan hadirnya kembali Tiktok Shop meski bergabung dengan e-commerce lain, itu akan meningkatkan persaingan antar pelaku e-commerce untuk meningkatkan kualitas layanan.Akan kembali beroperasinya Tiktok Shop telah mendapatkan komentar beragam dari berbagai pihak.

Sekjen Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Edy Misero menilai, platform Tiktok Shop yang dikabarkan bakal kembali beroperasi di Indonesia perlu ditangkap sebagai peluang untuk mengembangkan pemasaran. Hanya saja, berkaca dari yang sudah-sudah, Tiktok Shop justru membawa serbuan produk impor yang perlu diwaspadai oleh pemerintah.

Edy mengatakan, sepanjang keberadaan Tiktok Shop tidak merugikan UMKM dalam negeri, tak ada salahnya bagi mereka untuk kembali beroperasi di Indonesia. "Tapi, masalahnya, Tiktok Shop ini membawa barang-barang produksi luar yang kemudian dijual sangat murah di Indonesia. Itu yang jadi masalah," kata Edy.

Edy menduga barang yang dijual lewat Tiktok Shop bisa sangat murah karena merupakan barang overproduksi dari China yang kemudian dijual secara kulakan atau kiloan dan dikirim ke luar negeri, salah satunya Indonesia. Setelah tiba, barang itu kemudian dijual secara eceran oleh pedagang-pedagang di dalam negeri yang sudah bekerja sama dan dipasarkan lewat Tiktok Shop.

"Begitu sampai di Indonesia, dipisah-pisah lagi per pieces, jadi jatuhnya sangat murah. Lalu, yang kedua, pengawasan kita belum sempurna," ujar Edy. kbc11

Bagikan artikel ini: