ARVA School of Fashion Tampilkan 77 Koleksi Siswa-Siswinya

Minggu, 19 November 2023 | 06:20 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Perkembangan dunia fesyen terus mengalami perkembangan yang cepat. Hal ini membuat minat anak muda terjun di dunia fesyen terus meningkat. Hal ini dibuktikan dengan membanjirnya siswa, bahkan luar kota maupun pulau yang rela datang dan menetap sementara di Surabaya dan Malang untuk belajar di ARVA School of Fashion.

ARVA School of Fashion merupakan salah satu lembaga pendidikan non-formal di bidang fesyen tertua di Indonesia yang berdiri sejak 11 Desember 1989. Mengedepankan masa pembelajaran yang singkat yaitu 'Cukup 1 Tahun Saja' untuk menjadi seorang perancang busana profesional. ARVA telah mencetak ribuan alumni melalui program-program reguler (program 1 atau 2 tahun) maupun program-program singkat (short courses) untuk dewasa maupun anak-anak.

ARVA telah membuka kesempatan kepada yang memiliki kemauan atau bakat dibidang fesyen untuk belajar di ARVA melalui jalur beasiswa portfolio sehingga bagi yang memiliki portfolio karya dibidang fesyen dapat mengajukan beasiswa agar bisa belajar di ARVA.

Marketing Event Manager ARVA School of Fashion, Martha Nilasari mengatakan, guna memberikan apresiasi dan unjuk prestasi atas karya-karya para siswa-siswinya, ARVA kembali menggelar fashion show tahunan karya

siswa-siswinya. "Harapannya kreatifitas dan ide out of the box dari para desainer lulusan Arva yang beraneka style ini dapat menjadi awal karir mereka serta bisa diterima di Industri Fashion," katanya di sela Annual Fashion Show 2023: Equanimity di Chameleon Hall, Tunjungan Plaza 6 Surabaya, Sabtu (18/11/2023).

Berbeda dengan tahun sebelumnya, lanjut Martha, Annual Fashion Show tahun ini dibuka dengan parade kostum "Remembranza" yang diperagakan sendiri oleh siswa-siswi ARVA. Dilanjutkan dengan 77 koleksi yang menampilkan tren fashion Spring/Summer 2023 dari sudut pandang 57 siswa Arva Surabaya dan Malang, yang terbagi atas beberapa tema unik.

Keempat tema tersebut, pertama Remembranza, dimana tema costume yang terinspirasi dari perayaan terkenal di Mexico yaitu Dia De Los Muertos yang merupakan peringatan kematian untuk menuju kedamaian. Costume ini identik dengan La Calavela Catrina atau Tengkorak Elegan dan Bunga Marigold dengan warna mencolok dipercaya dapat membantu roh-roh dapat pulang ke rumah.

Kedua adalah Lavenda, yang terinspirasi dari warna-warna bunga lavender yang identik dengan warna ungu dan bentuk berlapis pada evening gown yang elegan, anggun dan cantik dengan detail lipit atau pleats yang flowy menjadi fokus pada koleksi ini.

Tema ketiga yakni Confetti, yang merupakan lambang perayaan kebahagiaan, dengan perpaduan warna fondant pink yang feminin, polos dan romantis menjadikan koleksi evening gown ini cheerfull, desain ini memiliki ciri khas asymmetric layer.

Keempat adalah Revive, dimana layaknya era fin de siecle yang menghadirkan mode yang memikat, Revive mengusung mood yang sama dengan tampilan yang lebih modern. Dalam busana Ready to wear berkelanjutan, tekstil serat alami dan sentuhan bahan daur ulang dipadukan untuk menciptakan kembali gaya akhir abad ke-19 yang menawan.

Dan terakhir, Psychedelica yang merupakan sebuah imajinasi dari pikiran yang belum terlukiskan, menggambarkan suasana hati dan ekspresi diri. Koleksi ready to wear ini berfokus pada permainan motif dan warna yang menggambarkan suasana hati atau pikiran.

Iman Adinnura, salah satu siswa ARVA yang menampilkan karya bertema Lavenda pada momen kali ini menyebut karyanya memadukan bahan sifon, satin, dan organza. Dia mengaku karya kostum pesta tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

"Seperti lipatan-lipatan yang saya susun harus ditata satu per satu agar rapi. Yang menarik bahwa banyak hal yang tak terduga atau terencana sebelumnya. Jadi banyak improvisasi," tukasnya.

Kostum warga ungu karyanya diakui Iman berkonsep 2 in 1, dimana bisa difungsikan sebagai long dress, tapi juga two piece dengan melepas atau memakaikan rok luar dengan terikat ke inner mini dress. kbc7

Bagikan artikel ini: