Tak Kunjung Turunkan Suku Bunga Acuan, Ini Alasan BI

Jum'at, 1 Maret 2024 | 08:07 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) berada pada level 6% selama lima bulan berturut-turut, sejak 19 Oktober 2023 lalu. Bank sentral juga tak kunjung menurunkan suku bunga acuan.

Menurut Deputi Gubernur BI Juda Agung, pelonggaran kebijakan monetar saat ini belum bisa dilakukan seiring dengan ketidakpastian global yang masih tinggi. Hal ini merupakan tugas BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, termasuk menjaga dari sisi kebijakan moneter.

Di sisi lain, menurutnya perekonomian domestik saat ini memang membutuhkan dorongan dari pelonggaran suku bunga acuan.

"Kita tahun bahwa domestik memang perlu dorongan dari suku bunga, kita tahu itu, kita sadar itu. Tetapi, suku bunganya [BI Rate] sendiri belum bisa kita adjust, memang karena global uncertainty," katanya dalam acara Economic Outlook 2024, Kamis (29/2/2024).

Juda menjelaskan, BI telah melakukan pelonggaran dari sisi kebijakan makropriludensial. Hal ini untuk mendorong penyaluran kredit perbankan kepada dunia usaha dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dia menambahkan saat ini pun masih perlu diwaspadai laju inflasi global yang masih bertahan pada level yang tinggi. Menurutnya, tersebut disebabkan oleh kinerja perkonomian Amerika Serikat yang tetap kuat, juga eskalasi geopolitik yang masih terus berlangsung.

"Sudah kelihatan trennya turun, ini agak sedikit tertahan. Ini  yang kemudian menyebabkan market, pasar keuangan aset global, ketidakpastiannya masih tinggi," jelas Juda.

Dia pun memperkirakan suku bunga acuan di AS baru akan turun pada semester kedua 2024, dengan ruang penurunan sebesar 75 basis poin pada 2024. kbc10

Bagikan artikel ini: