Produsen mie instan ini kemas laba Rp1,09 triliun di kuartal I

Selasa, 3 Mei 2016 | 14:59 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Masih positifnya kinerja emiten di sektor consumer di kuartal pertama, terlihat dari performance kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Sepanjang kuartal I tahun 2016, perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 24,8 persen menjadi Rp1,09 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp870,1 miliar.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim bilang, pihaknya senang dapat mengawali tahun ini dengan kinerja yang positif meskipun terkena dampak melemahnya harga komoditas.

“Kami akan terus memanfaatkan kekuatan model bisnis yang kami miliki guna menghadapi tantangan dan meraih peluang di tahun 2016 untuk menghasilkan berkelanjutan," ujarnya seperti dikutip dari siaran persnya.

Dia menambahkan, kenaikan kinerja laba itu seiring dengan penjualan bersih konsolidasi yang tumbuh 10 persen pada kuartal I-2016 menjadi Rp16,52 triliun dari Rp15,02 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Dijelaskannya, kenaikan penjualan itu tidak lepas dari kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek yang memberikan kontribusi sebesar 52 persen, bogasari (24 persen), agribisnis (16 persen), dan distribusi sebesar 8 persen.

Tercatat juga, laba usaha Indofood naik 7,4 persen menjadi Rp1,88 triliun dari Rp1,75 triliun, sedangkan marjin laba usaha turun sedikit menjadi 11,4 persen.

Sementara itu anak usaha perseroan, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga membukukan kinerja positif dengan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 18,6 persen menjadi Rp944,8 miliar pada kuartal I-2016 dibandingkan pencapaian pada periode sama tahun sebelumnya Rp796,8 miliar.

Anthoni Salim bilang, ICBP juga mengawali tahun ini dengan baik dan ini memicu perseroan untuk tetap berkomitmen mempercepat pertumbuhan dan melaksanakan berbagai inisiatif organik maupun anorganik guna mendorong kinerja yang baik.

Disebutkan, ICBP membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 12 persen menjadi Rp8,92 triliun pada kuartal pertama 2016. Kinerja penjualan itu dikontribusi dari divisi mi instan sekitar 66 persen, dairy (19 persen), makanan ringan (6 persen), penyedap makanan (2 persen), nutrisi dan makanan khusus (2 persen), dan minuman sebesar 5 persen. Sementara laba usaha tumbuh 31,9 persen menjadi Rp1,33 triliun dari Rp1,01 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 14,9 persen. Sedangkan core profit tumbuh 24,1 persenmenjadi Rp969,5 miliar dari Rp781,5 miliar. kbc10

Bagikan artikel ini: