Produk RI banyak dilabeli Singapura, produsen disarankan jual langsung secara online

Minggu, 8 Mei 2016 | 22:07 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Jika Anda bepergian ke luar negeri dan membeli sebuah produk yang biasa dihasilkan di Indonesia, namun berlabel Singapura, jangan keburu percaya bahwa itu buatan negeri Singa tersebut. Bisa jadi produk itu bikinan daerah Anda sendiri.

Hal  itu diakui Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Mardani Maming. Dia punya pengalaman tidak mengenakkan saat acara perkumpulan bupati di Turki. Saat itu, banyak produk komoditas yang di jual di Turki berlabel Singapura. Namun aslinya dari Indonesia.

Lantas salah satu Bupati meminum secangkir kopi berlabel Singapura. Ternyata, setelah diminum, dia tahu bahwa kopi itu berasal dari kabupatennya. “Jadi Singapura mengambil kopi dari Indonesia di jual ke Turki. Turki menjual lagi ke Eropa,” ujarnya, akhir pekan lalu.

Tidak hanya itu, komoditas karet juga diambil Turki dari pihak ketiga. Lagi-lagi Singapura yang menjadi jembatan antara Indonesia dengan negara pimpinan Recep Erdogan.

“Pemerintah Turki membeli karet senilai Rp750 miliar setiap tahunnya. Dan karet yang diambil dari Singapura asalnya dari Medan,” katanya.

Mardani lantas mengatakan hampir semua produk Indonesia dikirim ke Singapura terlebih dahulu, kemudian diberi label berbeda. Miris. Untuk mengatasi praktik curang Negeri Singa, Apkasi menyerukan agar menjual langsung ke negara tujuan seperti dengan cara online.

“Dengan adanya online, kita siapkan mana produk-produk antar daerah yang bisa kita kenalkan ke negara lain. Sehingga bisa memotong mata rantai di mana Singapura mengambil produk kita,” tandasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: