Microsoft sebut kejahatan cyber di Indonesia rugikan Rp33,29 miliar
JAKARTA, kabarbisnis.com: Microsoft Indonesia memperkirakan kerugian akibat kejahatan cyber di Indonesia mencapai Rp 33,29 miliar per tahun.
“Angka ini justru lebih besar dibanding perampokan nasabah bank secara konvensional,” kata National Technology Officer Microsoft Indonesia Tony Seno Hartono saat Cloud Computing Masterclass di kantor Microsoft, Jakarta, akhir pekan lalu.
Meski demikian, Tony menjelaskan, kesalahan tersebut bukan berasal dari teknologi yang digunakan. Menurut Tony, sebagian besar atau 90 persen kesalahan justru terletak pada kebiasaan pengguna.
Bila dibanding data yang diperoleh Norton Cybersecurity Insight Report, menurut Tony, angka kerugian di Indonesia masih terbilang kecil. Pasalnya, rata-rata pengguna dunia cyber kehilangan hampir US$ 358 atau sekitar US$ 150 miliar per orang, setara dengan Rp 2 ribu triliun per tahun.
Fenomena perdagangan online (e-commerce) yang semakin marak di Indonesia belakangan ini secara otomatis mendongkrak makin besarnya nilai transaksi elektronik (e-payment). Transaksi e-payment ini sebenarnya merupakan target pemerintah menjadikan Indonesia less cash society.
Sayangnya, Microsoft menilai penerapan e-payment di Indonesia masih riskan. “Penerapan e-payment di Indonesia saat ini masih memiliki tantangan dari cyber security,” ujar Tony. kbc10
Beri insentif PPnBM mobil, Sri Mulyani sisihkan Rp2,99 triliun di tahun ini
Temui Kapolda Jatim, Ketua DPD RI apresiasi 6.000 Babinkamtibmas yang tegakkan Prokes di lapangan
Gun Stapler, metode sunat kepercayaan tokoh publik ini hadir di Surabaya
Pengguna aktif medsos RI tembus 170 juta, habiskan waktu 3 jam sehari
Jelang pelantikan pengurus baru, Khofifah terima audiensi AMSI Jatim