REI sambut baik terobosan Menteri Sofyan Djalil ini

Rabu, 7 September 2016 | 09:37 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Eddy Hussy menyambut positif berbagai terobosan-terobosan yang dilakukan oleh Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Salah satu terobosan yang akan bernilai positif adalah penyelesaian Rancangan Umum Tata Ruang (RUTR) di setiap wilayah yang di dalamnya akan diatur zonasi untuk perumahan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).

Zonasi MBR ini akan dikunci nilai NJOP-nya (Nilai Jual Obyek Pajak) untuk memastikan perumahan MBR tersedia dan terjangkau dan ATR juga akan melaksanakan pemetaan tanah.

“Ada 3 wilayah yang menjadi prioritas Pak Sofyan yaitu Jakarta, Batam dan Surabaya,” kata Eddy usai bertemu Sofyan Djalil di Jakarta, Senin (5/9/2016).

Setelah tiga wilayah tersebut, REI berharap seluruh wilayah di Indonesia akan memiliki RUTR yang jelas.

Menteri Sofyan juga memaparkan bahwa ATR akan  mempercepat penyelesaian proses sertifikasi tanah. “Masalah utama lambannya proses sertifikasi tanah di BPN adalah kurangnya juru ukur. ATR akan menambah jumlah juru ukur secara signifikan. Targetnya 10.000 juru ukur sampai 2-3 tahun mendatang,” jelas Eddy.

Terobosan penting lainnya adalah digitalisasi sertifikat tanah. “Semua peta dan sertifikat tanah akan dilakukan secara digital. Ini bagus buat semua karena bisa untuk menghindari sengketa lahan yang berkepanjangan, kongkalikong dengan petugas dan resiko hilang buku tanah," katanya.

ATR juga akan melakukan evaluasi atas kinerja staf BPN  di daerah dan menyamakan kebijakan dan kualitas kerja mereka. “Seringkali kami dipusingkan dengan pengertian dan penerapan kebijakan yang berbeda-beda di daerah,” jelas Eddy.

Tim REI dan ATR dalam kesempatan pertemuan tersebut juga membahas berbagai aturan teknis yang kerap menjadi masalah di lapangan, termasuk melakukan pengkajian ulang atas aturan mengenai tanah terlantar. “Tanah bagi pengembang adalah bahan baku yang sangat penting untuk keberlanjutan usahanya," katanya.

Eddy mengatakan, Menteri ATR  memintanya membentuk tim pemikir untuk melakukan evaluasi sekaligus mencari jalan keluar dari berbagai persoalan tanah ini. kbc10

Bagikan artikel ini: