Nganggur, hak pengelolaan 9 juta hektar lahan dicabut
JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah lewat Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) tengah fokus melakukan redistribusi lahan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, lahan-lahan yang semula diserahkan pengelolaannya kepada pengusaha besar namun dianggap tidak produktif mulai dicabut oleh pemerintah.
"Sekarang yang sudah diberi konsesi (pengelolaan lahan), tidak segera dikerjakan dan tidak diproduktifkan, kita cabut," kata Jokowi di depan para pemangku kepentingan atau stakeholder dari sukuk, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (23/12/2016).
Ia mengatakan, dari program redistribusi lahan tersebut, hingga saat ini telah terkumpul 9 juta hektar lahan. "Kita sekarang sudah memiliki 9 juta hektar lebih, 9 juta hektar lebih yang sudah ada di kantong saya," aku Jokowi.
Lahan yang berhasil dikumpulkan tersebut, rencananya diserahkan ke lembaga masyarakat, koperasi petani hingga pesantren. Tujuannya, selain agar lahan lebih produktif dimanfaatkan, juga dampaknya ke masyarakat bisa dirasakan secara langsung.
"Yang ini akan kita nantinya segera sudah satu setengah tahun ini bagikan kepada rakyat kepada koperasi kepada pondok pesantren dengan catatan mereka bisa menjadikan lahan lahan itu menjadi produktif," sebut Jokowi. kbc10
Lindungi Kulit Bayi dari SLS Dengan Menggunakan Produk Doodle Exclusive Baby Care
Tarif PPN Rokok Berpotensi Naik Jadi 10,7% pada 2025
Pewarta Pertanian Bersama Asosiasi Kampanyekan Nilai Positif Sawit
Integrasikan Crown Group ke ONE Global Capital, Iwan Sunito Tawari Paul Sathio Rp1 Triliun
Satgas PASTI OJK Blokir 585 Pinjol Ilegal dan Pinpri