JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merancang prototipe mobil pedesaan. Apabila tidak ada aral melintang, kendaraan ini akan diproduksi massal dengan harga Rp 80 juta per unit.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan nantinya mobil pedesaan ini akan dijadikan pengganti dari kendaraan angkut pertanian seperti gerandong. Asal tahu saja, gerandong digunakan untuk mengangkut pasir, penggilingan padi keliling.

Kendaraan bermotor rakitan ini digerakkan mesin disel.Untuk mengangkut hasil pertanian, alat angkut rakitan digerakkan mesin diesel. Karena dirakit sendiri dengan menambah roda, gerandong ini tidak memenuhi standar keamanan.

"Negara ini dibikin maju, tapi prihatin banget karena petaninya masih begitu. Karenanya kita merancang prototipe kendaraan pedesaan. Sehingga mereka punya pilihan.Kalau gerandong kita larang. Nah pakai inilah (mereka masih dapat produksi)," ujar Putu di Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Mobil pedesaan ini diadakan untuk wilayah pedesaan dengan spesifikasi berbeda sesua kebutuhan masing-masing ."Nanti ada macam-macam prototipenya.Apalagi setelah ditinjau Presiden Joko Widodo, pendekatannya berbeda beda,"terangnya.

Putu mencontohkan daerah sentra padi maka mobil pedesaan yang dibutuhkan yang menggunakan spesifikasi alat perontok gabah. Sementara, apabila suatu daerah itu merupakan sentra peternakan maka yang akan disosialisasikan adalah mobil pengolah pupuk kandang.

Tersedianya sarana bantu pengolahan gabah dan ternak ini penting untuk menunjang mobilitas dan efisiensi biaya usaha petani.Putu menyatakan pihaknya masih terus merampungkan prototipe kendaraan tersebut.

Apabila proses pembuatan dan ujicoba prototipe mobil pedesaan ini sudah diselesaikan,nantinya pemerintah akan mensosialisasikannya. Kemenperin menargetkan mobil pedesaan ini akan menggantikan peran gerandong.kbc11