Musim giling 2017, PTPN XI bidik produksi gula 432 ribu ton

Jum'at, 30 Juni 2017 | 14:48 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Produsen gula pelat merah, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI, menargetkan produksi gula tahun pada musim giling tahun ini bisa mencapai 432 ribu ton, naik dari realisasi produksi pada 2016 lalu yang tercatat 320 ribu ton.

Direktur Utama PTPN XI, M. Cholidi mengatakan untuk mencapai target tersebut, pihaknya mematok rendemen tebu pada akhir giling tahun ini bisa mencapai 8%.

“Semua cara yang memungkinkan akan kami lakukan untuk memastikan rendemen tahun ini bsia mencapai 8%. Salah satunya adalah dengan mengubah pola kerja petani terutama pada sistem tebang, muat dan angkut yang selama ini menjadi momok bagi hasil tebu petani,” ujarnya.

PTPN XI kata Cholidi, bersama dengan seluruh CEO Pabrik Gula di Jatim sudah membuat kesepakatan mulai tahun ini semua PG hanya akan menerima tebu yang bersih dan berkualitas bagus untuk digiling di pabrik.

“Ini dilakukan agar petani tidak menebang tebu dengan asal-asalan, masih kotor dan ada yang tingkat kemasakannya belum tepat sudah ditebang,” katanya.

Selain itu, strategi lain untuk mencapai target peningkatan produksi gula tersebut adalah perbaikan dari sisi on farm (di kebun tebu) maupun di pabrik (off farm) secara kontinyu untuk menjamin mutu gula dan kelancaran giling.

Di sisi on farm, PTPN XI mempunyai 4 program utama yang diyakini dapat meningkatkan pendapatan petani. Pertama, perseroan akan membantu mencarikan pendanaan yang cepat dan tepat bagi petani  dengan menggunakan skema-skema seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit di Bank Jatim, melalui bank BUMN atas jaminan PTPN XI, maupun melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Kedua, petugas PTPN XI akan menyediakan layanan mekanisasi untuk petani, di mana satu sinder akan menguasai satu traktor, termasuk alat-alat pemupuk dan alat membuka lahan sehingga pekerjaan on farm lebih cepat dan efisien. Ketiga, PTPN XI berkoordinasi atau kerja sama dengan perusahaan penyedia pupuk agar pemupukan tanaman tebu petani rakyat dan tebu sendiri bisa tepat waktu dan tidak terlambat sehingga pertumbuhan tebu pun dipastikan bisa seragam.

Keempat, PTPN Xl akan secara langsung mengatur dan menyiapkan program pemantauan tebu yang siap atau matang untuk ditebang dan digiling.

Sementara di sisi off farm, perseroan akan mengaktifkan kembali Pabrik Alkohol dan Spiritus (PASA) Djatiroto sebagai industri ethanol, yang saat ini telah dilakukan persiapan kelengkapan pengolahan dan proses ethanol mengingat lama non aktif. Pembuatan instalasi limbah dan menjajaki pangsa pasar juga tengah dilakukan hinga saat ini dan diharapkan akhir tahun ini sudah running. PASA Djatiroto mempunyai kapasitas 15 kiloliter per hari.

Dari catatan PTPN XI, pada 2016 PG milik perseroan telah menggiling tebu petani dan tebu dari lahan HGU sebanyak 5.106.563 ton sehingga mampu menghasilkan produksi gula kristal putih (GKP) mencapai 319.913,1 ton. Produksi gula perseroan ini merupakan yang terbesar kedua di Jawa dan berkontribusi 14,5% dari total produksi nasional.

Tahun ini perseroan akan meningkatkan produksi gula menjadi 432.327,7 ton dari tebu yang digiling 5.490.006 ton. kbc8

Bagikan artikel ini: