Kisah duka ini menjadi pelajaran teramat mahal bagi sepak bola kita

Senin, 4 September 2017 | 14:06 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Meninggalnya Catur Juliantono akibat terkena lemparan kembang api lontar beberapa saat setelah laga usai antara timnas Indonesia versus Fiji di Stadion Patriot Bekasi beberapa waktu lalu menjadi pelajaran yang amat mahal untuk sepakbola Indonesia.

Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengajak suporter sepak bola di Indonesia untuk lebih dewasa dan tidak membuat onar lagi saat menyaksikan pertandingan di stadion. 

“Yang dirugikan dan terkena dampak buruknya bukan cuma suporter lain. Akan tetapi juga sepakbola Indonesia secara keseluruhan. Terlebih sekarang PSSI sedang melakukan banyak inovasi dan perbaikan untuk membangun wajah baru sepakbola Indonesia. Tapi segala upaya ini akan terasa sulit kalau PSSI hanya bekerja sendiri” ungkap Ratu Tisha.

“Karena itu, saya mengajak suporter untuk lebih berperan aktif dalam menghentikan segala bentuk keonaran. Kami akan meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.  Semua elemen yang terlibat dalam sepakbola harus bersatu melawan kelompok atau individu yang membawa keonaran di stadion dan berniat mencoreng sepakbola Indonesia,” kata Ratu Tisha seusai melayat dan menghadiri pemakaman Catur di tempat pemakaman umum di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (3/9).

Disebutkan, berapapun santunan yang akan diberikan oleh PSSI tak akan mampu menutupi kepedihan atas anggota keluarga yang telah pergi. Dia kemudian mengajak masyarakat untuk melindungi citra sepakbola Indonesia yang menjunjung sportivitas. 

"Berapapun, apapun santunan yang kita berikan tidak akan cukup untuk menutup kepedihan ini. Jadi saya rasa ini tidak bisa terbayar oleh apa pun. Kepada keluarga Catur, kami sudah menegaskan bahwa kami ikut bertanggung jawab. Mereka adalah bagian dari keluarga besar sepakbola Indonesia," ungkap Tisha seperti dikutip dari laman PSSI. 

Ditambahkan, masyarakat Indonesia harus berpartisipasi aktif dalam menjaga dan membangun sepakbola Indonesia. “Kami tidak akan berdiam diri untuk ini. Seluruh area manajemen pertandingan akan kami benahi secara maksimal satu persatu, termasuk kolaborasi dengan kepolisian yang lebih dalam lagi," jelasnya.

Pada kesempatan ini, Tisha juga mengimbau kepada pengguna media sosial untuk tidak menyebarluaskan rekaman video saat insiden ledakan petasan terjadi di stadion. “Mari sama-sama kita menjaga perasaan pihak keluarga. Mereka sedang berduka karena kehilangan anggota keluarga. Untuk masalah ini,  pihak kepolisian akan menyelesaikan secara tuntas,” ujar Tisha. kbc4

Bagikan artikel ini: