LPDB siap rilis layanan FinTech, bunganya maksimal 6%

Minggu, 22 Oktober 2017 | 16:53 WIB ET
(KB/Purna Budi N)
(KB/Purna Budi N)

SURABAYA, kabarbisnis.com: Lembaga Pengelola Dana Bergulir - Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menegah (LPDB-Kemenkop UMKM) akan meluncurkan layanan financial technology (FinTech) untuk mempermudah penyaluran pembiayaan ke pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Braman Setyo, mengatakan layanan FinTech yang akan diluncurkan Semester I/2018 mendatang dimaksudkan untuk memperluas penyaluran dana LPDB ke seluruh Indonesia.

"Kami ingin layanan FinTech ini bisa mempermudah pelaku UMKM untuk mengakses dana bergulir LPDB, sehingga lebih banyak pelaku UMKM dari seluruh Indonesia yang bisa mengakses dana LPDB. Pelaku usaha juga bisa mendapatkan dana lebih murah dari pembiayaan konvensional dan pada akhirnya mereka bisa mengembangkan usahanya," ujarnya di sela Diskusi Membangun Kemitraan LPDB dengan Koperasi dan UMKM di Surabaya, Sabtu (21/10/2017).

Braman menambahkan, dalam mengembangkan layanan FinTech, ini LPDB menggandeng PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) yang juga merupakan penyedia layanan FinTech peer-to-peer (p2p) lending.

Nantinya, melalui layanan Fintech ini LPDB bisa menyalurkan pembiayaan berkisar Rp 25 juta hingga Rp 50 juta dengan bunga 4,5%-6% per tahun dengan tenor hingga 3 tahun. Sama seperti pinjaman melalui FinTech lainnya, layanan FinTech dari LPDB ini nantinya juga tidak menyaratkan jaminan atau agunan.

“Nantinya semua proses verifikasi akan dilakukam melalui algoritma khusus yang dikembangkan vendor dalam hal ini  Amartha. Selain itu kami juga akan bekerjasama dengan PT Pefindo Biro Kredit untuk melihat portofolio calon debitur,” papar Braman.

Pefindo Biro Kredit sendiri adalah layanan biro kredit swasta yang menjadi salah satu pionir dalam industri biro kredit swasta di Indonesia. Sebagai Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP),  Pefindo Biro Kredit mengumpulkan dan memproses berbagai data untuk menghasilkan informasi kredit. Informasi kredit yang dihasilkan, antara lain laporan perkreditan individu atau badan usaha yang dilengkapi dengan skor kredit. Laporan ini memuat detail semua fasilitas dan informasi kredit yang dimiliki oleh individu maupun badan.

Braman mengatakan pihaknya menyiapkan Rp 100 miliar dana LPDB untuk disalurkan melalui layanan FinTech ini. “Dengan rata-rata pinjaman Rp 25 juta per nasabah maka diharapkan akan ada 4.000 debitur yang bisa mengakses dana LPDB melalui layanan FinTech ini nantinya,” imbuh Braman.

Saat ini LPDB, sejak berdiri dari tahun 2008, LPDB telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 8,49 triliun kepada 1.012.287 UMKM melalui 4.299 mitra. Sedangkan realisasi dana bergulir di 2017 sendiri sebesar Rp 405,27 miliar yang disalurkan kepada 46.602 UMKM melalui 49 mitra di seluruh Indonesia. kbc8

Bagikan artikel ini: