BTN siap cetak entrepreneur muda di sektor properti

Senin, 23 Oktober 2017 | 09:23 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk siap mengawal para mahasiswa untuk menjadi pengusaha muda handal di bidang properti. Hal ini sejalan dengan potensi di sektor properti yang besar di Indonesia serta mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah. BTN pun mengaku siap menjadi partner bisnis bagi developer muda tersebut, ditopang kinerja bisnis yang terus tumbuh.

Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, kontribusi sektor perumahan terhadap PDB di Indonesia baru sebesar 2,5 persen-2,8 persen. Padahal, lanjutnya, sektor perumahan tersebut erat hubungannya dengan 170 bisnis lainnya. Sehingga, laju positif bisnis perumahan akan mendorong pertumbuhan segmen terkait.

Tidak hanya itu, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015 pun menunjukkan masih ada 11,38 juta kepala keluarga yang belum memiliki rumah.

"Fakta tersebut menunjukkan masih banyak ruang bisnis yang bisa dikembangkan. Karena itu kami mengajak para mahasiswa menjadi developer muda yang tidak hanya turut mendukung sektor perumahan nasional, tapi juga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan PDB Indonesia. Kami telah menyiapkan lembaga Housing Finance Center dengan berbagai pelatihan untuk mencetak developer handal," ujar Maryono dalam Kuliah Umum di Universitas Negeri Yogyakarta dikutip dari keterangan tertulisnya, kemarin.

Maryono menjelaskan, jumlah pengembang di Indonesia saat ini juga perlu terus dipacu. Sebab, kebutuhan akan rumah baru setiap tahun masih belum bisa dipenuhi oleh pasokan rumah. "Kebutuhan rumah baru mencapai 800.000 unit per tahun, sementara kapasitas bangun baru berkisar 250.000-400.000 unit per tahun," paparnya.

Peluang besar tersebut, tambah Maryono, menjadi lahan bisnis untuk para developer. Apalagi, Pemerintahan Presiden Joko Widodo sangat memperhatikan sektor perumahan dengan memberikan berbagai stimulus. Begitu pula dengan Bank Indonesia (BI).

Dalam beberapa tahun terakhir, bank sentral telah memberikan kelonggaran kebijakan loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) untuk menggerakan pasar kredit properti serta membantu percepatan pembangunan rumah oleh pengembang.

Menurut Maryono, BTN telah menyiapkan lembaga pelatihan bernama Housing Finance Center (HFC) guna membentuk dan mendampingi para calon developer. Dalam HFC, terdapat berbagai pelatihan yang disiapkan yakni Mentoring Master Developer Indonesia, Pelatihan Pembiayaan Properti dengan Kementerian PUPR, pelatihan dengan asosiasi pengembang, komunitas properti, beberapa universitas serta institusi pendidikan lainnya hingga program Mini MBA in Property yang menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Per Oktober 2017, telah ada lebih dari 1.200 developer handal yang dicetak HFC. Kami pun siap menjadi partner bisnis bagi para developer tersebut untuk menggarap sektor properti," tutur Maryono. kbc10

Bagikan artikel ini: