Pengelola tol inginkan SPBU sediakan layanan 'top up' uang elektronik
JAKARTA, kabarbisnis.com: Gerakan non tunai di jalan tol menciptakan banyaknya permintaan dari masyarakat untuk menyediakan tempat pengisian uang elektronik (top up) di dekat jalan tol.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) Herry Trisaputra Zuna mengatakan idealnya top up dilakukan di merchant, ATM, atau m-banking agar tidak lagi tercipta kemacetan di jalan tol.
Namun, pemerintah berencana menyediakan top up di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) termasuk SPBU yang berada di dalam rest area.
"Memang idealnya dilakukan di merchant, paling simple di banking karena di gardu akan menciptakan antrean tapi di beberapa tempat akan kita sediakan, termasuk di rest area, SPBU," ucap Herry di Bank Indonesia, Senin (23/10/2017).
Pemilihan SPBU disebutkan Herry karena setiap mobil pasti akan melakukan pengisian bahan bakar dan keberadaan SPBU yang mudah ditemui masyarakat.
"Pombensin kami imbau karena mobil pasti ke pombensin. Makanya bank seharusnya dengan pombensin punya fasilitas tadi. Kalau ke supermarket orang masih bisa gak ke sana, tapi kalau pombensin kan semua ke pom bensin," papar Herry.
Sementara itu penyediaan top up di merchant atau di minimarket juga akan tetap dioptimalkan. "Yang sudah ada sekarang kita dorong lagi perjanjiannya, seperti di Indomaret, agar lebih banyak lagi tempatnya, lebih masif agar lebih mudah untuk pengguna," ungkap Herry.
Pemerintah akan segera menerapkan 100 persen transaksi non tunai di gardu tol mulai 31 Oktober 2017 mendatang. kbc10
Paling Banyak Dikeluhkan, Granostic Hadirkan Layanan Pain Management Center
Jelang Konggres XXV di Bandung, Inilah Harapan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim
Nilai Transaksi Kripto Menyusut pada Januari - Agustus 2023
The Fed Diramal Bakal Kerek Suku Bunga Jadi 5,75 Persen di Akhir Tahun
Hindari 'Penjajahan' Teknologi, RI Harus Segera Geber 5G