Rangkul Zeni TNI AD, progam cetak sawah baru meroket 400%

Senin, 6 November 2017 | 14:43 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Sejak dua tahun terakhir, Kementerian Pertanian (Kementan) merangkul Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI AD) dalam mendukung program swasembada pangan. Adapun program tersebut yang digulirkan adalah kegiatan cetak sawah baru.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menuturkan pelibatan kegiatan cetak sawah baru sudah sesuai dengan Undang Undang 34 tahuin 2004 tentang TNI. Selain itu, Instruksi Presiden RI No 5 tahun 2011 tentang pengamanan produksi beras nasional menghadapi kondisi iklim ekstrem.

"Tahun 2015 terjadi kondisi iklim esktrem El Nino dan tahun 2016 terjadi La Nina," ujar Amran kepada wartawan usai menerima Anggota IV BPK RI Ridwan Djalil dan dan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Mulyono di Jakarta, Senin (6/11/2017)

Menurut Amran melalui pengawalan TNI AD, kegiatan  cetak sawah baru melonjak drastis hingga 400%. Realisasi fisik cetak sawah 2016 sebesar 129.076 atau 97,67% dengan anggaran Rp 2,059 triliun atau 95,89% pagu.Tahun 2015, cetak sawah dimulai bulan September dengan realisasi fisik 20.070 atau 87,26%.

Realisasi fisik ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berkisar 20.000 an hektare (ha). "Atau paling tinggi 50.000 ha," kata Amran.

Catatan Kementan, hasil evaliasi cetak sawah 2016 per 31 Oktober 2017 menunjukkan sawah seluas 126.437 ha.

Sementara Mulyono mengatakan keterlibatan TNI AD dalam kegiatan cetak sawah semata mata untuk membantu tugas pemerintah. Adapun pelaksanaannya melibatkan kesatuan zeni dan babinsa yang memiliki kemampuan personil dan peralatan di bidang konstruksi.

Mulyono menambahkan kegiatan cetak baru bukan perkara mudah.Pihaknya terlibat sejak proses perencanaan hingga evaluasi. Untuk mencetak sawah baru yang awalnya merupakan hutan membutuhkan proses tiga tahun untuk memperoleh pencapaian maksimal..

Menurutnya partisipasi TNI AD bukan mengambil alih tugas kementan,namun pendampingan. Mulyono mengakui terdapat sejumlah kendala dalam kegiatan cetak sawah baru diantaranya irigasi yang tidak dibarengi ketersediaan air yang cukup hingga kultur masyarakat.Dengan begitu, pihaknya terus melakukan pendampingan agar petani merasa memiliki dan menjaga keberlanjutannya.

Sementara Rizal Djalil memberikan rekomendasi seperti status kepemilikan lahan katika sawah itu selesai dikerjakan. Proses hibah sawah kepada petani tersebut jangan sampai menimbulkan ketidajelasan.kbc11

Bagikan artikel ini: