Bangun pabrik infus, Indofarma suntik dana Rp250 miliar

Rabu, 20 Desember 2017 | 07:24 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Indofarma Tbk (INAF) berencana membangun pabrik produksi infus di Tanah Air pada tahun depan. Pembangunan tersebut merupakan keberlanjutan pembentukan joint venture bersama Sungwun Pharmacopia Co.Ltd dan PT Baruna Energi Lestari.

"Nilai investasi pabriknya Rp 250 miliar," ujar Direktur Utama INAF, Rusdi Rosman, Selasa (19/12/2017).

Nilai investasinya akan disesuaikan dengan porsi kepemilikan saham dalam JV. Baruna akan menjadi 60% pemilik JV. INAF akan memegang sekitar 20% hingga 30% saham JV tersebut, sisanya menjadi milik Sungwun.

Dari porsi tersebut, sebesar 30% pendanaan bagian INAF akan berasal dari ekuitas, sisanya berasal dari instrumen pinjaman.

Dengan nilai investasi sebesar itu, pabrik hasil JV ketiganya akan mampu memproduksi 40 juta botol infus per tahun. Pabrik akan didirikan di Makassar.

Asal tahu saja, kebutuhan infus di Indonesia terus meningkat. Per 2016, kebutuhannya mencapai 400 juta botol. Jumlahnya meningkat jadi sekitar 700 juta botol tahun ini. Sehingga, kue pasar produk kesehatan yang satu ini masih cukup besar.

INAF akan memprioritaskan penjualan infus ke Indonesia Timur. Ini untuk mendekatkan pasar dengan pabrik dan sumber dayanya. Namun, perusahaan juga akan menggarap pasar ekspor. "Terutama daerah yang banyak perang, disini permintaan botol infus tinggi," imbuh Rusdi.

Setidaknya sudah ada enam negara yang bakal jadi sasaran pasar INAF. Beberapa di antaranya adalah Afghanistan dan Turmekistan. INAF memanfaatkan agen penjual lamanya untuk mendistribusikan produknya tersebut.

INAF juga memiliki peluang untuk ekspor ke Amerika Serikat (AS). Sebab, Sungwun memiliki teknologi produksi infus yang memiliki standar AS.

Rusdi menambahkan, margin infus cukup tinggi. Produksi 40 botol infus itu setara dengan nilai penjualan Rp 300 miliar. Dari penjualan tersebut, laba yang didapat bisa mencapai Rp 70 miliar hingga 100 miliar.

"Ini target penjualan pertama setelah pabrik beroperasi," pungkas Rusdi. kbc10

Bagikan artikel ini: