Go-Jek tuding banyak aturan hambat IPO, BEI: Rasanya tidak ada

Rabu, 14 Februari 2018 | 13:16 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menepis adanya anggapan adanya aturan yang tidak fleksibel dan menghambat perusahaan untuk IPO atau menawarkan saham perdananya di pasar modal. Anggapan itu seperti yang dilontarkan manajemen Go-Jek.

“Saya rasa tidak ada kendala regulasi. Memang rasanya kendala itu di mana? Rasanya tidak ada kendala,”tanya Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat di Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Dia menegaskan, tidak ada regulasi yang menghambat perusahaan untuk menjalankan penawaran umum perdana saham di pasar modal Indonesia. Regulasi yang dibuat oleh bursa, menurut Samsul, sudah sangat fleksibel. Kalau pun ada regulasi, hal itu merupakan aturan main yang sudah ada.

"Ya kalau pakai dana publik ya memang harus ada aturan main. Nanti kalau usahanya tidak jalan, investor kan repot juga,” kata Samsul.

Maka dari itu, dia menekankan, regulasi yang dibuat oleh bursa mempunyai tujuan yang baik untuk pelaku pasar maupun perusahaan tersebut. Pasar modal Indonesia, lanjut dia, memperbolehkan perusahaan yang belum mendapatkan keuntungan atau profit bisa melaksanakan IPO. "Ya di sini juga bisa yang belum profit untuk IPO. Jadi rasanya tidak ada kendala,”tandasnya.

Sampai saat ini, dia bilang, bursa juga belum mendapatkan pernyataan langsung dari Menkominfo Rudiantara terkait keinginan Go-Jek untuk IPO.

Sebelumnya, Go-Jek Indonesia (Gojek) memang memiliki keinginan untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia. Meski begitu, niat tersebut masih terkendala beberapa persyaratan maupun regulasi yang ada.

President dan Co-Founder Go-Jek, Andre Sulistyo pernah bilang, syarat IPO di luar negeri lebih mudah, seperti perusahaan tidak diharuskan meraup laba. Pasalnya, perusahaan seperti Gojek membutuhkan waktu yang cukup lama dalam meraup profit.

”Di luar negeri lebih fleksibel apakah perusahaan harus profit atau apakah perusahaan harus memiliki kelas-kelas saham yang berbeda. Nah itu mungkin yang menjadi wacana untuk disampaikan ke regulator. Aspirasi sangat ingin sekali go public lebih cepet. Kami pun sudah ada keinginan untuk IPO," jelas dia. kbc10

Bagikan artikel ini: