Tumbuhkan ekonomi mandiri, Dusdusan.com jaring reseller perempuan sebanyak-banyaknya

Selasa, 13 Maret 2018 | 07:48 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Menjadi ibu rumah tangga tak harus diam dan hanya menggantungkan kebutuhan dari pendapatan suami. Ibu rumah tangga juga bisa berkarya dan menghasilkan pendapatan yang cukup besar, salah satunya dengan menjadi reseller dusdusan.com.

“Sebenarnya tujuan kami ingin membangun dan meningkatkan ekonomi mandiri, terutama bagi perempuan. Walaupun mereka menjadi ibu rumah tangga, tetap bisa berkarya dan tetap menghasilkan pendapatan,” ujar General Manager Marketing Communication Dusdusan.com, Dewi Hendrati di Surabaya, Senin (11/3/2018).

Dusdusan.com adalah marketplace online yang dibangun dengan konsep berbeda. Jika marketplace online lainnya dikonsep menjual produk, maka dusdusan.com dikonsep menjadi supplier peralatan rumah tangga. Untuk itu, dusdusan.com gencar menjaring reseller di seluruh Indonesia.

Saat ini, ujar Dewi, jumlah reseller dusdusan.com di seluruh Indonesia mencapai 50 ribu orang dan yang aktif sekitar 39 ribu orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 98 persennya adalah perempuan atau ibu rumah tangga. Di tahun ini, jumlah reseller ditarget akan bertambah sekitar 20 persen hingga 30 persen dari posisi akhir 2017.

“Hampir seluruhnya ibu rumah tangga. Mereka kebanyakan tertarik setelah membeli dari reseller dan menjualnya. Bahkan ada yang reseller itu yang berawal karena lilitan hutang,” tambahnya.

Walaupun dikonsep sebagai reseller produk rumah tangga, tetapi metode penjualan produknya tidak seperti Multi Level Marketing  (MLM). Di dusdusan.com, tidak ada kewajiban tutup poin dan mencari downline.  

“Siapa yang bekerja lebih giat, maka akan mendapatkan keuntungan lebih besar. Kami tetap memberikan poin bagi reseller yang melakukan pembelian dalam setiap kelipatan Rp 10 ribu. Poin tersebut bisa ditukar dengan mobil, sepeda motor atau voucer produk dusdusan.com dan lainnya,” kata Dewi.

Bahkan ada reseller yang sudah naik pangkat , menjadi  Titip Drop Ship (TDS) dimana pendapatannya dalam setahun rata-rata mencapai Rp 500 juta. Di Surabaya, ada tiga TDS yang dinobatkan sebagai reseller inspiratif. TDS dibentuk untuk mempermudah reseller mengirim barang kepada konsumen.

”Misalnya ada konsumen reseller Surabaya yang dari Kalimantan, maka reseller cukup membelinya di TDS yang ada di Kalimantan sehingga biaya pengiriman akan lebih murah,” pungkasnya.kbc6

Bagikan artikel ini: