KFC mulai hindari pakai sedotan plastik, kenapa?
JAKARTA, kabarbisnis.com: Sampah dari sedotan plastik disebut-sebut menduduki peringkat ke-5 penyumbang sampah plastik di dunia, termasuk Indonesia.
Atas dasar ini pula, PT Fast Food Indonesia Tbk sebagai pemegang hak waralaba tunggal untuk merek KFC di Indonesia menggelar gerakan #Nostrawmovement. Kegiatan yang diinisiasi di tahun 2017 lalu ini kini dijadikan gerakan nasional tanpa sedotan plastik.
Sebanyak 630 gerai KFC di seluruh Indonesia tidak akan menyediakan langsung sedotan plastik dengan menghilangkan dispenser sedotan dan mengajak konsumen untuk tidak menggunakannya kecuali sangat membutuhkan.
Pencanangan #Nostrawmovement atau Gerakan Tanpa Sedotan menjadi gerakan nasional dimulai
bersamaan dengan peringatan Hari Terumbu Karang 2018 yang dirayakan setiap tanggal 8 Mei dan dikaitkan pula dengan gerakan #beatplasticpollution di perayaan Hari Bumi Internasional 22 April lalu.
General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia, Hendra Yuniarto menyatakan, gerakan ini telah meluas ke wilayah Jabodetabek di 233 gerai sejak akhir 2017.
"Gerakan ini bentuk komitmen dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dimana KFC mengajak konsumen untuk turut peduli kepada keselamatan laut dan kehidupannya dengan menolak sedotan plastik sekali pakai saat memesan minuman di restoran KFC," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/5/2018).
Pemakaian sedotan plastik di gerai KFC secara bertahap turun hingga 45% di setiap gerainya. Menurut Hendra, jumlah total pengurangan sedotan di seluruh gerai KFC di Jabodetabek itu bila dijadikan garis lurus setara dengan 275 kali tinggi Monas.
Kampanye tanpa sedotan plastik ini juga mengundang Kaka, personil band Slank.
Swietenia Puspa Lestari, pengagas Divers Clean Action (DCA) mengutip data Kementrian Lingkungan Hidup menyatakan, sekitar 70% sampah plastik di Indonesia dapat dan telah didaurulang, namun tidak dengan sedotan.
Ini karena nilainya yang rendah dan sulit didaur ulang maka tidak ada pelaku daur ulang yang bersedia mengambil. kbc10
57 Persen Generasi Z Pilih Berkarir Jadi Influencer
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Astragraphia Xprins Perluas Ekosistem Pencetakan 3D pada Industri
Ini Alasan BI Tarik Uang Logam Rp500 TE 1991 dan 1997, Rp1.000 TE 1993
Dukung EBT, Barata Indonesia Sukses Kembangkan Reaktor B100