Berjuang dari bawah, kini Perry Warjiyo jadi bos baru Bank Indonesia
JAKARTA, kabarbisnis.com: Perry Warjiyo resmi menjabat sebagai gubernur Bank Indonesia (BI) menggantikan Agus DW Martowardojo. Jabatan gubernur BI disandang Perry usai mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali dalam suatu upacara yang digelar di Ruang Prof Dr Mr Kusuma Atmadja Tower, Mahkamah Agung RI, pada Kamis (25/5)
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya menjadi gubernur secara langsung atau tidak langsung dengan nama dan dalih apa pun tidak berikan atau menjanjikan sesuatu ke siapa pun. Saya bersumpah dalam melakukan atau tidak melakukan sesuatu tidak akan menerima langsung atau tidak langsung dari siapa pun suatu janji atau pemberian dalam bentuk apa pun. Saya bersumpah saya akan melaksanakan kewajiban gubernur BI dengan sebaiknya dan penuh rasa tanggung jawab. Saya bersumpah saya akan setia terhadap negara konstitusi dan haluan negara," ucap Perry.
Berjuang dari Bawah
Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 1959. Dikutip dari laman resmi BI, Perry kini memiliki 3 anak dan 2 cucu.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai deputi gubernur BI sejak 15 April 2013 untuk masa jabatan 2013-2018.
Perry juga pernah menduduki posisi asisten gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional di BI. Perry juga pernah menjabat sebagai direktur eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI. Pada 2009 Perry pernah menduduki posisi direktur eksekutif di International Monetary Fund (IMF) mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South East Asia Voting Group.
Karir Perry di BI dimulai sejak 1984 khususnya area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta kepala Biro Gubernur.
Selain menjadi anggota Dewan Gubernur, Perry juga menjadi dosen Pasca-Sarjana di Universitas Indonesia bidang Ekonomi Moneter dan Ekonomi, di samping itu dia juga sebagai dosen tamu di sejumlah universitas di Indonesia.
Ia mengenyam pendidikan sarjana dengan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1982. Perry kemudian melanjutkan pendidikan magister di Iowa State University, AS, dan lulus pada 1989 dengan gelar master of science (Msc) di bidang ekonomi moneter dan internasional. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan doktoral di universitas yang sama dan memperoleh gelar PhD di bidang ekonomi moneter dan keuangan internasional pada 1989 dan 1991. kbc4
Paling Banyak Dikeluhkan, Granostic Hadirkan Layanan Pain Management Center
Jelang Konggres XXV di Bandung, Inilah Harapan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim
Nilai Transaksi Kripto Menyusut pada Januari - Agustus 2023
The Fed Diramal Bakal Kerek Suku Bunga Jadi 5,75 Persen di Akhir Tahun
Hindari 'Penjajahan' Teknologi, RI Harus Segera Geber 5G