Inalum pilih bank asing biayai divestasi 51% saham Freeport

Senin, 23 Juli 2018 | 21:41 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Head Of Corporate Communication PT Inalum, Rendi Achman Witular menegaskan divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) senilai US$  3,85 miliar tidak dibiayai oleh Bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembiayaan atau utang untuk membeli saham Freeport berasal dari bank asing.

Namun dirinya belum bisa merincikan bank asing apa saja yang akan memberi pinjaman kepada Inalum. "Iya semuanya bank asing. Kami belum bisa ungkapkan (bank asing itu)," kata Rendi dalam diskusi  di Jakarta, Senin (23/7/2018).

Rendi memastikan setidaknya ada 11 bank yang siap mengucurkan uang terhadap Inalum untuk memperlancar proses divestasi itu. Menurutnya, Freeport sendiri menarik bagi bank asing."Kami tidak bisa menjelaskannya (11 bank asing). Tapi kalau bank asing ada interest kepada kami memberikan bukti ini transaksi yang menarik bagi mereka," ujar dia.

Rendi pun memberikan alasan perseroan memilih bank asing sebagai pendanaan divestasi 51% saham PTFI. Hal itu dilakukan demi menghindari terjadinya fluktuasi Rupiah, yang bisa saja terjadi bila pendanaan dilakukan oleh perbankan nasional."Terkait pendanaan semua akan dibiayai oleh bank asing. Karena kalau pendanaan dari bank lokal, ada kemungkinan mempengaruhi fluktuasi Rupiah. Dan kami tidak mau hal itu," tuturnya

Rendi mengatakan transaksi tersebut memang dilakukan di luar dan dalam bentuk dolar. Selain itu juga, pendapatan Inalum dan PTFI sendiri dalam bentuk dolar."Jadi memang regulator menyarankan agar asal pendanaan dipilih bank asing agar tidak mengganggu nilai Rupiah. Dan lebih dari itu, pendanaan dari bank asing ini sekaligus untuk memberikan optimisme bahwa potensi bisnis yang terkait dengan tambang Grasberg sangat besar. Sehingga tidak mungkin bank asing mau masuk kalau tidak potensial," kata Rendi.

Terkait pemberian dana pinjaman, yang menjadi jaminan tersebut adalah potensi bisnis tambang Freeport sendiri. Sedangkan terkait besaran dana pendanaan yang dikucurkan investasi dari Inalum dan holding, dia menolak untuk merincikan. "ini sangat teknis dan masih dalam proses," tuturnya

Pengamat Ekonomi UGM Fahmy Radhi menepis kekhawatiran adanya pengurangan hak saham bilamana pendanaan dilakukan seluruhnya bank asing."Kalau semua pemberi pinjaman dari bank asing, itu tidak mengurangi hak-hak Inalum dalam saham. Jangan ada khawatir, lantaran itu asing akan menguasai saham. Kecuali, kalau memang saham diambil asing," pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: