Baru dilantik, IJB-Net janji tingkatkan kolaborasi bisnis dengan Jepang

Minggu, 4 November 2018 | 06:41 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Ketua Umum Indonesia-Jepang Business Network, Suyoto Rais menegaskan bahwa IJB Net berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi antara Indonesia dengan Jepang.

“Dari Jepang utamanya alan promosikan teknologi aplikatif yang diperlukan Indonesia, sementara Indonesia akan promosikan SDA dan SDM yang telah diberi nilai tambah agar bisa diterima di pasar Jepang,” kata Suyoto saat Dialog Bisnis Indonesia – Jepang 2018 bersama Indonesia Japan Business Network (IJB) Net dengan tema “Jatim go Japan” di Ballroom lantai 10 Gedung Empire Palace Surabaya, Jumat (2/11/2018) malam.

Seperti diketahui, IJB-Net didirikan oleh para alumni Jepang dan para Diaspora Indonesias. Saat ini, anggotanya sudah menyebar dan berasal dari berbagai kalangan seperti alumni Jepang, Alumni Magang Jepang/Kenshusei, pelaku usaha di berbagai sektor, pelaku UMKM, para akademisi dan profesional di berbagai bidang.

Dalam kolaborasi bisnis ini, Jepang akan mempromosikan teknologi aplikatif yang diperlukan Indonesia untuk pengembangan industri dalam negeri. Sementara Indonesia menawarkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang telah diberi nilai tambah agar bisa diterima pasar Jepang.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum IJB Net, Suyoto Rais mengatakan, IJB Net didirikan oleh alumni Indonesia dari Jepang di berbagai organisasi dan didukung oleh diaspora Indonesia di Jepang.

“Kami juga ingin mengadopsi teknologi dan impor produk Jepang yang belum ada di Indonesia, serta membantu kolaborasi antar perusahaan kedua negara. Dan tentu, IJB-Net siap bersinergi dengan akademisi, pelaku bisnis, dan instansi pemerintah, termasuk bergabung dengan marketplace yang digagas oleh Pakde Karwo," katanya. 

Suroto menambahkan, visi yang diusung IJB-Net adalah menjadi organisasi yang terpercaya untuk membantu kolaborasi Indonesia-Jepang. Usaha itu bertujuan untuk mewujudkan visi IJB-Net, yakni melakukan berbagai upaya konkrit, diantaranya meningkatkan ekspor produk unggulan, membantu adopsi teknologi aplikatif, dan memperbanyak kolaborasi bisnis Indonesia-Jepang.

Ia mengaku, IJN-Net telah menyiapkan sejumlah aktifitas riil yang memiliki nilai kontribusi sosial dan bisnis untuk segera dilaksanakan di Jatim. Sejumlah program yang disiapkan itu diantaranya, pelatihan ekspor, budidaya sidat, krisan dan komoditas lain yang diperlukan Jepang. Ada juga program adopsi teknologi untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk asal Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, , Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menawarkan kepada negara Jepang untuk bekerjasama memperkuat ekonomi digital di Jatim. Saat ini, Pemprov Jatim telah siap memasuki era industri digital, dan telah membuat berbagai aplikasi serta marketplace yang bekerjasama dengan sejumlah platform digital berskala nasional, baik e-commerce maupun platform media massa online.

Pakde Karwo mengatakan, salah satu contoh aplikasi dan marketplace yang telah disediakan Pemprov Jatim adalah East Java Investment Super Coridor (EJISC) yang memuat semua informasi tentang potensi daerah atau prospektus Jawa Timur secara online. Kemudian, Pemprov Jatim juga telah membuat marketplace yang berfungsi sebagai bridging terhadap marketplace berskala nasional, seperti bukalapak dan tokopedia.

“Marketplace yang kami sediakan akan mempermudah, memfasilitasi, dan memperluas pasar antara seller and buyer, karena tersedia informasi produk-produk unggulan, ketersediaan stok barang, baik di dalam negeri, di daerah manapun yang sudah masuk ke dalam marketplace. Saat ini sudah ada 450 ribu UMKM dengan berbagai macam produk yang telah memanfaatkan marketplace kami," katanya.

Dengan hadirnya berbagai aplikasi dan marketplace Jatim ini, maka pengusaha Jepang dapat langsung bergabung. Keuntungannya, buyer dari Jepang bisa langsung melihat produk-produk unggulan UMKM Jatim secara online. Dan sebaliknya, bagi seller, produk yang mereka tawarkan juga bisa dilihat secara online oleh buyer dari Jatim. 

“Jadi pengusaha Jepang tidak perlu membuat aplikasi dan marketplace sendiri, cukup bergabung dengan kami, dan kita fasilitasi semua prosesnya. Marketplace Jatim siap bridging dengan IJB Net. Inilah yang kami tawarkan," lanjutnya. 

Perwakilan Menteri Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan  mengingatkan, hubungan Indonesia-Jepang sudah berlangsung selama 60 tahun. Pihaknya berharap 60 tahun ke depan, organisasi ini bisa membantu memberi warna yang lebih baik bagi hubungan kedua negara tersebut.kbc6

Bagikan artikel ini: