Harbolnas 2018 raup transaksi Rp6,8 triliun

Kamis, 20 Desember 2018 | 08:15 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Ajang pesta belanja online terbesar di Indonesia, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2018 berakhir pada 12 Desember lalu.

Pesta belanja online ini pun diperkirakan berhasil meraup transaksi Rp 6,8 triliun atau naik Rp 2,1 triliun dari nilai transaksi tahun lalu. Namun, jumlah tersebut masih di bawah target, yakni Rp 7 triliun.

Laporan hasil Harbolnas ini merupakan kerjasama panitia Harbolnas 2018 dengan lembaga riset pasar, Nielsen Indonesia. Data ini didapat dari hasil riset yang dilakukan Nielsen sehari setelah Harbolnas berlangsung 13 Desember 2018, di 31 kota di Indonesia.

Ketua Harbolnas 2018 Indra Yonathan mengatakan, keberhasilan Harbolnas tahun ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak baik itu peserta, seller dan juga usaha kecil menengah (UKM) yang telah masuk ke ranah perdagangan digital.

Harbolnas tahun ini pun dapat dikatakan berjalan dengan lancar dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang berpartisipasi.

“Berdasarkan data Nielsen, pertumbuhan masyarakat yang berpartisipasi mengikuti Harbolnas meningkat hingga 46 persen dibanding tahun lalu. Tahun ini, masyarakat Pulau Jawa mengalami peningkatan yang signifikan yakni 56 persen dibanding tahun lalu, sedangkan untuk diluar Pulau Jawa mengalami peningkatan hingga 6 persen,” papar Indra di Hotel Midplaza, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018) malam.

Sementara itu, Director Consumer Insight Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan, semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai aware dengan adanya Harbolnas. Hal ini ditunjukkan sekitar 86 persen sudah mempersiapkan apa yang akan dibeli menjelang Harbolnas berlangsung.

“Selain itu, Harbolnas ternyata membantu meningkatkan penggunaan e-wallet di platform e-commerce, dari 11 persen di 2017 menjadi 15 persen di 2018.”

Berdasarkan hasil riset ini, nilai transaksi di platform e-commerce rata-rata meningkat 6,9 kali dibanding rata-rata transaksi harian.

Harbolnas 2018 didukung oleh pemerintah melalui tiga kantor kementerian yaitu Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. kbc10

Bagikan artikel ini: