14.924 Penyuluh pertanian berpeluang jadi ASN
JAKARTA, kabarbisnis.com: Sebanyak 14.924 Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian(THL TBPP) berpeluang menjadi Aparatur Sipil Pemerintah (ASN). Belasan ribu Penyuluh Pertanian tersebut telah diverifikasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PAN RB) bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) .
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, 14.924 THL TBPP itu akan mengikuti rangkaian tes yang dijalankan Kementerian PAN RB.Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengusulkan jabatan Penyuluh Pertanian sebanyak 17.691 orang THL untuk formasi ASN
Apabila lolos test, maka mereka akan menjadi ASN melewati mekanismeP PegawaiPemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). "Tolong kawal dengan baik saudara-saudara kita itu (para THL TBPP) supaya lolos tes," pesan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam Sosialisasi Pengadaan ASN melalui PPPK untuk THL-TBP Kementan, kemarin.
Amran meyakini THL-TBPP yang akan mengikuti tes PPPK merupakan bibit SDM terbaik dengan pengalaman pertanian yang tidak perlu diragukan lagi
"Kalau mau fair, mereka ini yang diatas 35 tahun paling hebatkarena pengalamannya lebih dari 10 tahun bersama petani. Ini sudah professor," tambahnya.
Amran mengingatkan jumlah penyuluh pertanian di Indonesia masih belum berada di angka ideal. Indonesia masih kekurangan lebih dari 40.000 Penyuluh Pertanian saat ini.
Saat ini baru tersedia 31.500 orang, sehingga masih membutuhkan 42.500 orang."Sebagian dapat diisi dari THL (Tenaga Harian Lepas) lingkup Kementerian Pertanian," katanya
Menurutnya Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan tenaga teknis pertanian lainnya yang berada di seluruh Indonesia adalah garda terdepan atas perjuangan dan dukungannya. Sejumlah indikator makro berkaitan pembangunan sektor pertanian yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) mampu meraih sejumlah prestasi , tidak terlepas karena peran besar penyuluh pertanian.
Untuk diketahui, pengadaan ASN PPPK Tahap 1 ini diperuntukkan bagi jabatan Guru, Tenaga Kesehatan, dan Dosen Perguruan Tinggi Universitas Baru serta Penyuluh Pertanian.
"PPPK untuk jabatan Penyuluh Pertanian berasal dari THL-TBPP Penyuluh Pertanian, Tenaga Kontrak Pendamping Perkebunan, Medik Veteriner,Paramedik Veteriner, POPT-PHP, Penyelia Mitra Tani dan Inseminator.Tentunya dengan Kompetensi Pendidikan Bidang Pertanian," beber Kepala Pusat Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Momon Rusmono.
THL-TBPP bisa melakukan pendaftaran PPPK tersebut dilakukan sejak tanggal 11 Februari-16 Februari 2019. Sedangkan tes CAT (tes berbasis komputer) akan dilakukan pada tanggal 23-24 Februari 2019."Nanti tanggal 1 Maret 2019 akan diumumkan hasil penerimaannya (lolos seleksiPPPK)," tutur Momon.
Lebih lanjut Momon menuturkan bagi THL-TBPP yang belum lolos PPPK, BOP dan Honorariumnya akan tetap dibayarkan Kementan untuk Penyuluh Pertanian. "Tapi saya harapkan bisa lolos sepenuhnya,100 persen," tegas Momon seraya berharap agar peluang yang telah diberikan pemerintah ini bisa dimanfaatkan sebaiknya.kbc11
Bank Indonesia gandeng Indah Kurnia sosialisasi gerakan non-tunai
Tarik pajak perusahaan digital, butuh kebijakan unilateral
23 Tahun bangun proyek prestisius, Crown Group diganjar 35 penghargaan
Tekan angka kematian akibat pneumonia, pemerintah diimbau gratiskan vaksin PCV
Bhinneka.com raih penghargaan tiga kali berturut-turut dari Ditjen Pajak