MATTA FAIR 2019 ajang Kemenpar menjaring wisatawan Malaysia

Kamis, 14 Maret 2019 | 20:33 WIB ET

JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali mengikuti forum MATTA Fair 2019. Tahun ini, Kemenpar menampilkan paviliun seluas 180 sqm atau sebanyak 20 booth. Pameran tersebut akan dilaksanakan di Hall 3, Putra World Trade Center (PWTC) Kuala Lumpur, 15 – 17 Maret 2019.

"Keikut sertaan Wonderful Indonesia pada ajang ini untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di dunia khususnya kawasan ASEAN. Selain itu sebagai upaya untuk melanjutkan program Kemenpar mempromosikan Wonderful Indonesia di pasar potensial seperti Malaysia," ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Kamis (14/3).

Potensi pergerakan wisatawan Malaysia memang sangat menggiurkan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 2018, turis asal negeri Jiran paling banyak menyambangi Nusantara. Pergerakannya mencapai 2,5 juta wisatawan, mengalahkan Tiongkok yang hanya 2,1 juta wisatawan.

Selain itu konektivitas dari kota-kota besar Malaysia ke Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya dan lainnya juga sudah bagus. Terbaru Banyuwangi pun melebarkan pintu masuk dari Malaysia.

"Untuk itu tema utama booth Wonderful Indonesia tahun ini mengangkat destinasi Banyuwangi. Tampilan utamanya adalah arsitektur Rumah Osing dan suasana di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Dengan konsep ini diharapkan semakin memperlebar pilihan destinasi bagi wisatawan Malaysia," terang Menpar Arief.

Menambah daya dobrak, Kemenpar pun memboyong 22 industri pariwisata Indonesia yang terdiri dari TA/TO, Hotel, dan Atraksi Wisata. Mereka mewakili destinasi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Dan tentunya semua telah siap dengan membawa paket-paket wisata untuk ditawarkan kepada para buyers/customers melalui kerjasama dengan Travel Agent/Tour Operator lokal Malaysia.

"Industri travel agent, Industri atraksi, hotel maupun resort yang ikut akan intens melakukan promosi dan pertemuan bisnis dengan para buyers/customers yang datang. Selain sebagai ajang mempromosikan destinasi wisata di Indonesia, MATTA Fair 2019 diharapkan juga bisa menghasilkan potensial transaksi bagi paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan Malaysia dalam skala besar ke Indonesia," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa.

Bukan itu saja, paviliun Indonesia juga akan menampilkan berbagai program. Dari mulai program B to C oleh industri pariwisata Indonesia, hingga Pelayanan Informasi dan pendistribusian bahan promosi wisata oleh Kemenpar. Selain itu ada juga New Indonesia Destination Corner yang akan mengangkat destinasi Banyuwangi & Danau Toba.

"Gimmick dan Gift Redemption, Coffee & Refreshment Corner yang akan menyuguhkan kelezatan kopi dan snack khas Banyuwangi, serta Photobooth Corner. Jadi paviliun kita akan semakin berwarna," imbuh Rizki.

Bagi Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Adella Raung, MATTA Fair 2019 merupakan tempat yang sangat potensial untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang fokus pada branding dan selling. Pasalnya ajang ini merupakan pameran business to customer yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka. Sekaligus menawarkan paket-paket wisata Indonesia dengan melalui local partner-nya di Malaysia.

"Promosi yang selama ini bertitik berat di selling mulai diimbangi dengan branding kembali. Utamanya kepada 2 (dua) destinasi baru yaitu Banyuwangi di Jawa Timur dan Danau Toba di Sumatera Utara. Memanfatkan direct flight dari Kuala Lumpur ke Banyuwangi oleh Citilink yang telah dibuka sejak 19 Desember 2018 yang lalu," imbuh Adella.

Kemenpar sangat gencar mempromosikan destinasi Banyuwangi kepada market Malaysia. Sebagai pilihan tempat wisata bertema exploring nature, relax dan heritage, Banyuwangi menawarkan konsep yang disenangi wisatawan Malaysia. 

Adapun untuk Danau Toba, Kemenpar tetap konsisten untuk mempromosikannya. Terlebih dengan rencana dibukanya kembali rute direct flight AirAsia dari Kuala Lumpur ke Danau Toba di bulan April 2019. 

"MATTA Fair 2019, merupakan momentum yang paling potensial untuk menjaring lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia terutama wisman dari Malaysia. Pada tahun 2019, Kemenpar menargetkan mampu menjaring wisman Malaysia sebesar 2,9 juta orang yang mana pada tahun 2018 wisman Malaysia sebanyak 2.501.594 kunjungan," pungkas Adella.(*)

Bagikan artikel ini: