Pebisnis layanan kesehatan Malaysia bidik pasar Surabaya

Minggu, 24 Maret 2019 | 07:45 WIB ET
Dari kiri: Director Market Development Indonesia MHTC Farah Delah Suhaim, Vice President, Public Relations & Corporate Communication MHTC Shobena Singam, Representative Officer MHTC Indonesia Renata Devita, Acting Head of Marketing MHTC Vincent Goo.
Dari kiri: Director Market Development Indonesia MHTC Farah Delah Suhaim, Vice President, Public Relations & Corporate Communication MHTC Shobena Singam, Representative Officer MHTC Indonesia Renata Devita, Acting Head of Marketing MHTC Vincent Goo.

SURABAYA, kabarbisnis.com: Indonesia menjadi pasar potensial bagi industri kesehatan Malaysia, mengingat populasi penduduknya yang cukup besar. Pelaku bisnis kesehatan di negeri ini pun aktif melakukan penetrasi pasar ke Indonesia, salah satunya di Surabaya.

Pada gelaran acara AirAsia Travel Fair pada 22-24 Maret 2019 di Pakuwon Trade Center, Surabaya, Healthcare menghadirkan beragam penawaran layanan kesehatan berkualitas dunia.

Melalui acara tersebut masyarakat Surabaya dapat mengetahui lebih lanjut mengenai berbagai informasi layanan kesehatan mulai dari wellness (kebugaran) pemeriksaan kesehatan, perawatan kesuburan (fertility treatment) hingga paket perawatan yang menarik dan terjangkau. Ini dohadorkan oleh sejumlah fasilitas kesehatan swasta terkemuka di Malaysia seperti Sunway Medical Center, Metro IVF, Island Hospital, Thomson Kota Damansara Hospital dan ALPS Medical Center, yang dipersembahkan oleh Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC).

Asal tahu saja, setiap tahunnya, Malaysia Healthcare menerima semakin banyak wisatawan kesehatan dari kota-kota di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan Medan yang mencari perawatan kesehatan sebagai upaya untuk melengkapi layanan kesehatan yang ditawarkan di Indonesia.

Pada 2018, lebih dari 1,2 juta wisatawan kesehatan memilih Malaysia sebagai destinasi layanan kesehatan dikarenakan biaya yang terjangkau, kedekatan geografis sehingga memberikan kemudahan akses serta kesamaan budaya yang dimiliki.

Vice President, Public Relations & Corporate Communication MHTC, Shobena Singam mengatakan, Indonesia merupakan pasar terbesar untuk Malaysia Healthcare. "Melalui acara AirAsia Travel Fair, kami ingin menjangkau lebih banyak calon wisatawan kesehatan di Surabaya dan tentunya wilayah Jawa Timur," katanya di sela acara.

Untuk memperkuat komitmennya terhadap pasar Indonesia, Malaysia Healthcare Travel Council juga telah meluncurkan sebuah situs mikro dalam Bahasa Indonesia bagi wisatawan kesehatan Indonesia.

"Kini, informasi mengenai layanan dan fasilitas yang ditawarkan Malaysia Healthcare dapat dengan mudah diakses melalui situs mikro tersebut yang telah dilengkapi dengan layanan live chat di mana para pengunjung dapat bertanya langsung mengenai fasilitas yang ingin mereka ketahui secara lebih lanjut," jelas Shobena.

Dipaparkannya, Malaysia Healthcare terus berupaya dalam menyediakan layanan end-to-end yang bebas hambatan (seamless) bagi semua wisatawan kesehatan.

"Malaysia Healthcare juga memberikan Quality Care for Your Peace of Mind melalui upaya peningkatan kualitas layanan yang terus dilakukan di setiap pengalaman layanan kesehatan bagi para pasien. Tak hanya situs mikro, Malaysia Healthcare juga membantu Anda membuat janji dengan dokter dan rumah sakit, menyambut wisatawan kesehatan di garbarata (aerobridge) saat tiba di Malaysia, menjamu mereka di Malaysia Healthcare Concierge and Lounge yang berlokasi di Kuala Lumpur International Airport, Penang International Airport dan Kuala Lumpur International Airport 2 dalam waktu dekat, serta menawarkan layanan serupa saat mereka kembali ke negara asal," jelas Shobena Singam.

Selain itu, lanjut dia, dengan adanya berbagai pilihan rute penerbangan langsung dari Surabaya ke Malaysia yang ditawarkan oleh jasa penerbangan seperti AirAsia, masyarakat Surabaya saat ini dapat terbang ke destinasi seperti Penang, Kuala Lumpur dan Johor dengan harga yang lebih terjangkau.

Malaysia telah diakui secara internasional sebagai "Best Country in the World for Healthcare" dari tahun 2015 hingga 2017 dan juga tahun 2019 oleh majalah International Living yang berasal dari AS dan menerima penghargaan "Destination of the Year" untuk wisata kesehatan dari tahun 2015 hingga 2017 serta penilaian istimewa pada tahun 2018 oleh International Medical Travel Journal yang berasal dari Inggris.

Diakui Shobena, keberhasilan ini tak lepas dari upaya media internasional dan lokal yang telah melaporkan industri wisata kesehatan di Malaysia dengan sangat baik. Oleh karena itu, Malaysia Healthcare bakal menggelar penghargaan jurnalisme wisata kesehatan pertama bagi karya jurnalistik terbaik di bidangnya.

"Program Medical Travel Media Awards mengundang para jurnalis untuk menjelajahi industri wisata kesehatan di Malaysia dan meraih kesempatan untuk memenangkan hadiah senilai RM 50.000 (IDR 172.000.000)," ujarnya.

Kompetisi itu sendiri berlangsung sejak bulan September 2018 hingga 30 Juni 2019 dan terdiri dari tiga kategori menarik: Best Print/Online/Broadcast Feature, Medical Travel Editorial Team of the Year dan Medical Travel Journalist of the Year. kbc7

Bagikan artikel ini: