Revolusi Industri 4.0 bakal loloskan RI dari ancaman 'middle income trap'

Jum'at, 5 April 2019 | 18:38 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto meyakini Indonesia akan mampu keluar dari ancaman middle income trap (jebakan kelas ekonomi menengah) pada tahun 2030 mendatang. Dengan begitu Indonesia akan naik level ke upper middle income country (negara berpendapatan menengah ke atas red).

Arilangga menjelaskan, saat ini Indonesia masih masuk dalam level lower middle income country. Airlangga menambahkan saat ini Indonesia masih menduduki urutan ke-16 di dunia.

"Pada 2030 Indonesia akan lolos dari middle income trap, tetapi tahun - tahun ke depan sudah masuk middle income country," ujar Airlangga di Jakarta, Jumat (5/4/2019).

Untuk mencapai level itu, pemerintah mengandalkan pada aspek pengembangan ekonomi digital dan revolusi industri 4.0. Dengan menerapkan hal itu diproyeksikan di tahun 2030 juga Indonesia bakal menjadi negara 10 besar

dengan perekonomian terkuat di dunia.

Lebih lanjut, implementasi industri 4.0 pertumbuhan ekonomi akan naik satu hingga dua persen. Selain itu bisa membuka 17 juta tambahan lapangan pekerjaan. Dari jumlah itu, sebanyak 4 juta akan berada di sektor industri, sisanya ada di sektor jasa penunjang industri. Hal ini didasarkan pada studi dari McKinsey.

Upaya yang dilakukan Kemenperin untuk mendorong wirausaha atau IKM dalam era ekonomi digital, antara lain dengan memfasilitasi produk-produknya bisa masuk ke pasar e-commerce melalui program e-Smart IKM yang telah dicanangkan sejak 2017 lalu.

Selain itu, Kemenperin memacu tumbuhnya wirausaha industri baru dari kalangan pondok pesantren melalui pelaksanaan program Santripreneur. Pondok pesantren dinilai memiliki potensi pemberdayaan ekonomi, mengingat sudah banyak pondok pesantren yang mendirikan koperasi, mengembangkan berbagai unit bisnis atau industri berskala kecil dan menengah, serta memiliki inkubator bisnis.

"Seluruh potensi ini merupakan modal yang cukup kuat dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan langkah konkretnya, Kemenperin mendorong misalnya di Pesantren Muhammadiyah Sragen, kami bantu untuk memproduksi roti. Dengan demikian, ekosistem ekonomi berjalan dan terjadi pengembangan entrepreneurship di pesantren," pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: