Kubu Prabowo akui kalah di Jatim, TKD Jokowi beri apresiasi

Jum'at, 26 April 2019 | 14:36 WIB ET
Ketua TKD Jatim, Machfud Arifin
Ketua TKD Jatim, Machfud Arifin

SURABAYA – Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur untuk pemenangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin mengapresiasi sikap Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Jatim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyebut bahwa pasangan 02 kalah di Jawa Timur.

”Kalau memang ada berita bahwa tim 02 mengakui kekalahan di Jawa Timur, kami mengapresiasi, terima kasih. Inilah kedewasaan berdemokrasi. Kalau kita sepakat dengan demokrasi, ya konsekuenlah berdemokrasi, termasuk menerima hasilnya,” ujar Ketua TKD Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, Jumat (26/4/2019).

“Sekali lagi terima kasih. Sikap itu memberi teladan yang sangat baik kepada masyarakat dengan mengakui hasil kompetisi,” imbuh Machfud.

Terkait klaim bahwa Prabowo-Sandi hanya kalah tipis di Jawa Timur, Machfud enggan berdebat panjang. ”Kalau di data penghitungan kami, juga data lembaga-lembaga survei kredibel yang melakukan quick count, 01 memperoleh 65-68 persen di Jawa Timur. Taruhlah 65 persen untuk 01, berarti 02 dapat 35 persen. Apakah selisih itu bisa dibilang tipis? Setahu saya tipis itu ya maksimal 3 persen,” ujarnya.

”Atau mungkin setipis tempe,” lanjut Machfud setangah berkelakar.

Meski demikian, Machfud mempersilakan jika tim 02 tetap menyebut bahwa mereka hanya kalah tipis di Jawa Timur. “Ya tapi terserah saja. Kubu 02 boleh mengklaim kalah tipis, silakan saja,” ujarnya.

Saat ini, langkah terbaik adalah menunggu hasil penghitungan hingga penetapan resmi dari KPU, dan tidak bertindak di luar koridor konstitusi. “Kalau enggak percaya KPU, kenapa dulu daftar di KPU Republik Indonesia?” kata Machfud.

Mantan Kapolda Jatim itu juga menyarankan agar tim 02 di Jawa Timur segera melaporkan ke Bawaslu jika merasa dicurangi. ”Jadi jangan membangun narasi dicurangi, membangun narasi menang secara nasional. Tapi tak pernah tunjukkan data, tak pernah buka hasil rekapitulasinya. Langkah-langkah seperti itu malah tidak menuai simpati masyarakat,” ujarnya.

”Saya juga baca, BPP Prabowo-Sandi mencurigai saat Pak Jokowi bertemu kepala daerah. Lha masak presiden enggak boleh ketemu kepala daerah, kan bicara pembangunan daerah. Ini ibarat mencurigai bupati mau ketemu camat, camat mau ketemu kepala desa, ya kalau enggak ada koordinasi ya berarti enggak ada pembangunan. Kadang-kadang saya kurang memahami cara berpikir sebelah,” pungkasnya.

Seperti diketahui, dalam jumpa pers Kamis (25/4/2019), BPP Jawa Timur Prabowo-Sandi menyebut, posisi di Jawa Timur saat ini memang 02 kalah dalam selisih tipis dibanding 01. Meski demikian, Ketua BPP Jatim Soepriyatno enggan membuka persentase kekalahan tipis tersebut. BPP Jatim juga menuding banyak kecurangan terjadi.

Bagikan artikel ini: