Khofifah usulkan Taman Sains Islam Madura masuk proyek strategis nasional

Selasa, 14 Mei 2019 | 16:48 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengusulkan Taman Sains Islam (Islamic Science Park) yang rencananya dibangun di Madura dimasukkan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pasalnya, proyek ini menjadi jembatan pemerataan ekonomi antara Madura dengan wilayah lainnya di Jawa Timur.

Islamic Science Park bakal dibangun di atas lahan seluas 101 hektare (ha) di kaki jembatan Suramadu. Kaki jembatan Suramadu ini menempati lahan seluas 1.200 ha yang terdiri dari 600 ha di sisi Madura dan 600 ha lainnya di sisi Surabaya.

Khofifah mengatakan, saat ini kaki jembatan Suramadu di wilayah Madura masih belum digarap. Padahal, Madura membutuhkan sumber ekonomi baru, mengingat kondisi ekonominya yang timpang jika dibandingkan dengan wilayah tetangga, yakni Surabaya.

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), seluruh kabupaten di Madura memegang angka kemiskinan tertinggi di seluruh Jawa Timur. Bangkalan memiliki tingkat kemiskinan 21,32 persen. Sementara, tingkat kemiskinan Sampang 23,56 persen, Pamekasan 16 persen, dan Sumenep 19,62 persen pada 2018 lalu.

"Jadi konten Islamic Science Park di kaki pulau Madura ini kami harap bisa menjadi PSN. Rencananya, 20 persen Science Park untuk edukasi, 30 persen untuk seni, dan 50 persen untuk hiburan," ujar Khofifah, Selasa (14/5/2019).

Namun demikian, percepatan pembangunan science park melalui PSN pun dianggap tak cukup. Untuk itu, pemerintah juga akan merevitalisasi kelembagaan dari Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), yang merupakan badan pengelola kaki Jembatan Suramadu.

Revitalisasi kelembagaan, lanjut Khofifah, juga diperlukan karena sebelumnya Pemerintah Kota Surabaya meminta kaki Suramadu sisi Surabaya dikeluarkan dari wewenang BPWS. Makanya, pengurus BPWS nanti akan menitikberatkan pada sosok-sosok yang terdapat di Madura.

"Kami mengajukan empat bupati di Madura untuk menjadi bagian dari kelembagaan tersebut. Lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga usul ada perwakilan dari ulama Madura," jelas dia.

Menurut Khofifah, konsep detail Islamic Science Park ini sudah rampung dan beberapa calon investor sudah mendekati pemprov Jawa Timur. Menurutnya, seluruh investor yang berminat ialah investor lokal yang juga sudah menggandeng konsorsium perbankan demi pembiayaan.

"Namun, belum ada ekspektasi mengenai biaya investasi yang dibutuhkan," jelasnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pengembangan kaki Suramadu sisi Madura rencananya bisa mulai dikembangkan pada 2020. Namun, pengembangan Madura ke depan tak hanya terbatas di kaki Jembatan Suramadu di sisi Madura, namun mencakup seluruh Madura hingga ke Sumenep.

Ia menegaskan ada beberapa potensi ekonomi yang bisa digarap di Madura, seperti pariwisata dan perkebunan. Untuk pariwisata, Madura punya keunggulan di Gili Iyang yang dinobatkan sebagai pulau dengan kualitas terbaik kedua di dunia dan Gili Labak yang memiliki pantai pasir putih.

"Tapi, wilayah di kaki Jembatan Suramadu akan menjadi gravitasi pengembangan kawasan Madura," tandasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: