Menteri Basuki belum pastikan terbitnya harga baru rumah subsidi

Sabtu, 1 Juni 2019 | 08:49 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa aturan baru mengenai harga baru rumah subsidi sudah rampung dan telah ditandatangani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Selanjutnya, aturan ini tinggal menunggu tanda tangan dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Terkait harga baru rumah subsidi, Basuki mengatakan belum bisa memastikan waktu pastinya harga baru rumah subsidi. Namun, kata dia, harga rumah subsidi yang baru ini akan dikeluarkan pada tahun 2019 ini.

"Soal harga rumah subsidi belum ada. Mudah-mudahan tahun ini bisa dikeluarkan (harganya)," ujar Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat, (31/5/2019).

Dia mengakui, sudah banyak pengembang yang menanti dari harga rumah subsidi yang baru ini. Bahkan beberapa pengembang berharap harga baru rumah subsidi bisa keluar setelah Lebaran.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia (DPP REI) Paulus Totok Lusida mengatakan, lebih dari 5.000 pengembang rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berhenti beroperasi sebagai dampak belum keluarnya harga baru rumah sederhana bersubsidi pada 2019.

 

Akibat belum terbitnya keputusan tersebut, kata Totok, banyak pihak yang dirugikan. Terutama pengembang, dan tentu saja konsumen. “Pengembang bikin perjanjian dengan pembeli. Kalau setuju dengan harga baru, rumahnya jadi dibeli. Tapi kalau harga baru belum keluar juga, pengembang dan pembeli sama-sama resah, transaksi bakal tertunda,” ucap Totok.

Kerugian yang diakibatkan oleh penundaan transaksi ini, bisa mencapai nilai triliunan Rupiah. Karena masa tunggu menjadi tidak jelas.

Totok merinci, membangun satu rumah subsidi memakan waktu rata-rata tiga hingga empat bulan. Sementara pengembang REI sanggup membangun sekitar 40.000 rumah per bulan. "Jika harga rumah Rp 150 juta per unit, artinya sebulan ada Rp 6 triliun," sebut Totok.

Untuk itu, Totok, mendesak pemerintah segera menuntaskan masalah harga baru rumah subsidi. "Kami dituntut mendukung Program Sejuta Rumah, tapi dukungan regulasi hingga saat ini belum ada. Padahal, dijanjikan 1 April keputusan harga baru keluar," tegas Totok. kbc10

Bagikan artikel ini: