Fokus garap komunitas, Bank Maspion bidik pertumbuhan 14% di akhir 2019

Kamis, 27 Juni 2019 | 21:42 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Kinerja PT Bank Maspion Indonesia terus dipacu. Hingga akhir 2019, bank berkode BMAS ini optimistis bisa mengucurkan kredit sebesar Rp 700 miliar atau naik sebesar 14 persen dibanding 2018.

Direktur Utama Bank Maspion, Herman Halim mengatakan bahwa pada Semester I/2019 memang cukup berat bagi seluruh pelaku usaha dalam negeri. Karena sejauh ini investor masih menunggu keputusan terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) yang tengah berjalan di Indonesia. Kondisi ini juga berpengaruh pada realisasi target pengucuran kredit di Bank Maspion yang hanya mampu mencapai 93 persen dari target.

"Hari ini sudah ada keputusan MK. Harapan kami ini akan menjadi angin segar bagi investor. Dan kami optimistis di semester II/2019 ekonomi akan semakin bergairah. Dan target pengucuran kredit sebesar Rp 700 miliar bisa tercapai 100 persen," tegas Herman Halim kepada wartawan di Surabaya, Kamis (27/6/2019).

Agar target terealisasi, maka BMAS fokus dalam pengembangan pasar komunitas atau community business model. Pengembangan pasar komunitas ini sebenarnya sudah mulai dilakukan di 2018 dan sekarang sudah menunjukkan hasil positif berupa peningkatan jumlah rekening bank. Berbagai program yang berperan mendukung nasabah komunitas meliputi program tabungan Semarak 28, payroll dengan benefit berupa asuransi jiwa dan kecelakaan kerja serta kredit konsumtif community. 

Selain itu, untuk meningkatkan portofolio UMKM, BMAS juga meluncurkan tabungan Dasyatt, kepanjangan dari "Tabungan Dagang saya dan Teman-Teman". Program ini dikhususkan bagi nasabah yang ingin menjadi mitra Maspion Group. "Bagi nasabah komunitas yang ingin jadi pengusaha UMKM, kami memberi kesempatan untuk menjadi distributor produk Maspion. Nasabah dengan portofolio yang cukup bagus, akan kami berikan rekomendasi atau semacam prioritas untuk menjadi distributor produk Maspion," tambahnya.

BMAS juga terus mengbangkan fitur layanan untuk meningkatkan penetrasi nasabah komunitas, khususnya pada layanan yang memanfaatkan perkembangan teknologi digital, diantaranya penambahan fitur baru pada Maspion Electronic Banking Individual dan bisnis serta penambahan delivery channel  berupa kas mobil, ATM dan Cash Recycle Machine. 

"Pada tahun ini bank akan mengembangkan fitur pencairan pinjaman menggunakan kartu ATM atau Debit, Financial Supply Chain Management, menjalin kerjasama dengan merchant aggregator yang bekerjasama dengan acquiring bank untuk beberapa jenis kartu meliput Visa, Master, GPN dan JCB serta meluncurkan program untuk meningkatkan UMKM serta membentuk cash management unit," terangnya. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kepatuhan Independen Bank Maspion, Iis Herijati mengungkapkan, hingga saat ini, sudah ada sekitar 48 komunitas yang sudah bergabung dengan BMAS. Komunitas-komunitas tersebut ada yang dari komunitas sekolahan, Rumah Sakit, pemilik atau penghuni apartemen, pengusaha manufaktur, komunitas trading atau perdagangan, pesantren dan lain sebagainya.

"Saat ini kami juga tengahendalami kerjasama dengan berbagai komunitas lainnya. Sampai akhir tahun ada sekitar 25 komunitas baru yang bakal bergabung dengan kami," pungkas Iis.kbc6

Bagikan artikel ini: