Toyota dan Hyundai siap kembangkan mobil listrik di Indonesia

Jum'at, 19 Juli 2019 | 07:31 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Produsen mobil asal Jepang, Toyota dan Hyundai, produsen mobil asal Korea Selatan menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia.

Hal itu dikemukakan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (18/7/2019).

"Saat ini berdasar catatan saya sudah ada dua pabrikan besar yaitu Toyota dan Hyundai yang siap untuk berinvestasi di Indonesia khususnya di sektor kendaraan listrik," katanya.

Total nilai investasi yang digelontorkan dua perusahaan tersebut, kata Airlangga mencapai Rp 50 triliun. "Nilai total investasi mencapai 50 Triliun rupiah untuk 5 tahun yang akan datang," ungkapnya.

Meskipun demikian, dia menegaskan, angka tersebut masih bisa bertambah. Sebab masih ada beberapa investor yang menyatakan minatnya di komponen mobil listrik, yakni baterai.

"Ini (Rp 50 triliun) hanya awal, saya sudah mendapat informasi untuk komponen penunjang seperti baterai juga akan ada investasi baru. Sehingga saya optimis bahwa dalam waktu 5 tahun yang akan datang saya menargetkan akan ada 100 Triliun investasi baru di sektor otomotif," jelas dia.

Terkait investasi untuk pembangunan pabrik baterai mobil listrik, saat ini sedang dilakukan penjajakan dengan sejumlah perusahaan. Meskipun demikian, dia belum menyampaikan perusahaan apa saja serta asal negara perusahaan tersebut.

"Kemarin ada beberapa industri berbasis baterai juga kami sudah bicara. Karena Indonesia sudah punya bahan baku baterai, tinggal kembangkan industri sel baterai," imbuhnya.

Terkait dengan target pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, tambah dia, telah tercantum dalam roadmap pengembangan kendaraan bermotor nasional.

"Di mana pada tahun 2025 ditargetkan produksi kendaraan roda empat emisi karbon rendah dan kendaraan listrik mencapai sekitar 20 persen dari total produksi nasional," tandas dia.   

Tak hanya Toyota dan Hyundai, dua produsen mobil listrik asal China, yakni BYD dan JAC juga melirik Indonesia untuk merelokasi bisnisnya. Relokasi tersebut dilakukan karena perang dagang antara negeri tirai bambu dengan Amerika Serikat. kbc10

Bagikan artikel ini: