Ketika negara Kincir Angin tertarik keripik asal Indonesia

Senin, 29 Juli 2019 | 20:19 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Dirjen Pengembangan Eksport Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Arlinda mengatakan produk makanan nusantara memiliki peluang yang sangat besar di pasar 'Negeri Kicir Angin'. Pasalnya, ada cukup banyak warga negara Indonesia yang menetap di sana untuk bekerja dan bersekolah.

"Jadi di sana banyak restoran beraroma nusantara dan mereka sangat butuh keripik untuk melengkapi menu," ujar Arlinda melalui keterangan resmi, Senin (29/7/2019).

Melihat peluang tersebut, Intersnack BV, korporasi pengimpor keripik dari Tanah Air, bergerak mengambil kesempatan. Perusahaan itu telah mengimpor berbagai jenis keripik seperti keripik udang, singkong, dan sayuran serta produk makanan dan minuman lainnnya sejak 1983. Perusahaan tersebut kemudian mengelola stok dan memasarkannya ke 12 negara di Eropa.

Dalam menjalankan bisnis, Intersnack mempunyai konsep 'growing together with supplier', termasuk dengan para penyuplai dari Indonesia. Mereka memberikan pelatihan dan pengembangan usaha salah satunya kepada produsen keripik di Semarang, Jawa Tengah. Langkah tersebut dilakukan agar produk yang dihasilkan semakin berdaya saing sehingga pasar yang dituju semakin luas.

"Karena memiliki peran serta cukup besar kepada pelaku usaha di Tanah Air, kami berikan Intersnack BV penghargaan Primaduta Award pada gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2018. Kami juga undang mereka kembali pada TEI 2019 untuk menjalin kerja sama dengan lebih banyak produsen keripik lokal," jelasnya.

Data Kemendag pada 2018, ekspor produk makanan Indonesia ke Belanda tercatat sebesar US$11,9 juta, naik 11,4% dari tahun sebelumnya.

“Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi aneka produk makanan Indonesia di Belanda memiliki potensi yang cukup besar. Potensi inilah yang harus dapat terus dimanfaatkan para pelaku usaha dan eksportir Indonesia,” pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: