Prodia edukasi pentingnya memahami penyakit demensia dan kepikunan

Sabtu, 17 Agustus 2019 | 14:31 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Orang tua yang mudah lupa seringkali dikatakan mengalami kepikunan. Menurunnya daya ingat atau yang disebut dengan pikun memang kerap terjadi akibat lanjut usia. Namun tidak hanya itu, kepikunan juga bisa menjadi gejala atas penyakit demensia.

Hal tersebut membuat Prodia menyadari pentingnya mengedukasi masyarakat tentang perbedaan pikun akibat lanjut usia atau demensia. Demensia adalah penurunan fungsi intelektual akibat penyakit di otak yang ditandai dengan terganggunya minimal tiga dari lima fungsi kortikal luhur, yaitu bahasa, memori, visuospasial (pengenalan ruang dan tempat), kemampuan eksekutif dan emosional, sehingga penderitanya tidak mampu mengikuti aktivitas sosial dan mengurus dirinya sendiri.

“Mereka yang pikun akibat lanjut usia masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari, hanya saja beberapa diantaranya menjadi terlupakan. Misalnya, lupa menaruh barang, atau sudah membeli sesuatu kemudian membeli kembali, namun kemudian mudah teringat kembali," ujar dr. Novira Widajanti saat seminar tentang Demensia dan Kepikunan yang diselenggarakan oleh Prodia di Grand City Exhibition Surabaya, Jumat (16/8/2019) petang.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jika mengalami pikun akibat penyakit demensia, mereka melupakan banyak kebiasaan yang menyulitkan mereka menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti kehilangan arah dan tersesat, kesulitan berkomunikasi dengan kecenderungan mengulang kalimat terus menerus.

"Sejalan dengan transformasi Prodia sebagai penyedia layanan kesehatan generasi baru, Pada 22 Juni 2019 lalu, Prodia meresmikan PSHC atau Prodia Senior Health Centre yang menyediakan layanan dan fasilitas kesehatan eksklusif, lengkap, dan terpadu meliputi penyuluhan kesehatan dan perilaku hidup

sehat, deteksi dini dan pemantauan kesehatan pelanggan usia lanjut," ujar Unit Head PSHC Surabaya, Yoppy Chikal.

Beberapa layanan kesehatan yang bisa dimanfaatkan diantaranya seperti konsultasi dan pemeriksaan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Geriatri, Dokter Spesialis Jantung, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik, dan Dokter Umum, serta pemeriksaan laboratorium, radiologi, treadmill, EKG, USG, Bone Mineral Density (BMD), fisioterapi dan rehabilitasi medik, vaksinasi, layanan kefarmasian, tindakan keperawatan, dan home care. 

“Kami berharap PSHC mampu menjadi pusat layanan kesehatan geriatri bagi masyarakat Surabaya. Kami berupaya memberikan pelayanan kesehatan berkualitas bagi para pelanggan usia lanjut dengan tujuan meningkatkan kebugaran dan stamina di usia lanjut, sehingga terhindar dari penyakit

degeneratif ataupun komplikasinya”, tutupnya.

Bagikan artikel ini: