Genjot rasio elektrifikasi, PLN dorong pengembangan EBT di Provinsi NTT

Senin, 16 September 2019 | 06:00 WIB ET
Dari kiri; Direktur HCM PT PLN (Persero) Muhamad Ali, Wakil Walikota Kupang Herman Man, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Nusa Cendana Siprianus Suban Garak, GM PLN UIW NTT Ignatius Rendroyoko dan EVP Talenta PT PLN (Persero) Karyawan Aji.
Dari kiri; Direktur HCM PT PLN (Persero) Muhamad Ali, Wakil Walikota Kupang Herman Man, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Nusa Cendana Siprianus Suban Garak, GM PLN UIW NTT Ignatius Rendroyoko dan EVP Talenta PT PLN (Persero) Karyawan Aji.

SURABAYA, kabarbisnis.com: PT PLN (Persero) terus berupaya mencapai rasio elektrifikasi hingga 100% hingga di tingkat daerah. Termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang saat ini telah mencapai 73,72%, telah meningkat dari tahun lalu yang baru mencapai 62%.

GM  PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur, Ignatius Rendoyoko mengatakan, NTT merupakan salah satu provinsi yang tertinggi dalam optimalisasi penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), khususnya dalam pemanfaatan energi surya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"Pengerjaan projek PLTS di NTT dilakukan melalui peggunaan bidang lahan tanah yang tidak lagi produktif, sehingga nilai ekonomisnya akan bisa terkonversi melalui aplikasi PLTS,” paparnya melalui keterangan tertulis, Minggu (15/9/2019).

Hal itu dia kemukakan pada rangkaian “Kuliah Umum bersama PLN Group dan sejumlah universitas dan perguruan tinggi di Kupang antara lain Universitas Nusa Cendana; Universitas Kristen Artha Wacana, Kupang;  Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang; Universitas Muhammadiyah, Kupang  dan Politeknik Negeri Kupang beserta program vokasi untuk mencapai link and match antara dunia pendidikan dengan industri, yang berlangsung di Auditorium Politeknik Kesehatan Negeri Kupang, NTT, akhir pekan lalu.

Dalam acara yang dibuka oleh Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi tersebut juga dikemukakan harapannya agar berbagai program pembangunan yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara  Timur dapat didukung oleh semua pihak. 

Pada kesempatan tersebut dirinya menyinggung sejumlah pilihan mengenai Provinsi NTT yang kaum milenialnya mengantungi tingkat literasi mencapai 1,8%. Itu sebabnya pihaknya sangat  mengharapkan sebagai BUMN, PLN secara kontinu tetap melanjutkan berbagai program corporate social responsibililty (CSR) yang selama ini sudah berlangsung.

“Harapannya dengan berbagai program kerjasama seperti dalam bentuk penyediaan beasiswa dan sistem vokasi serta link and match, para putra daerah ini akan mampu  memiliki pengalaman yang berbeda, dalam mengenyam pendidikan, baik di dalam dan juga sampai ke mancanegara,” tuturnya.

Sebagai bagian dari upaya melistriki Nusantara, saat ini rasio elektrifikasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mencapai 73,72%, menurut Direktur Human Capital Management (HCM) PT (Persero) PLN Muhamad Ali, proses ini dapat terjadi salah satunya karena adanya dukungan sumber energi terbarukan (EBT) yang melimpah di wilayah tersebut.

“Saat ini lebih dari Rp9 miliar sudah investasi yang tertanam pada enam pembangunan sumber EBT meliputi PLTP – panas bumi; PLTMH – mikro hidro; PLTS – tenaga surya; dan PLTB – tenaga bayu. Melalui sinergi dengan pemerintah desa, maka pelaksanaan program Tim Percepatan Listrik Pedesaan terlaksana dengan baik,” papar Ali dalam kesempatan menyampaikan sambutannya pada Kuliah Umum bersama PLN dan sejumlah universitas dan perguruan tinggi di Kupang.   

Peningkatan rasio elektrifikasi di Bumi Flobamora tersebut, salah satunya juga memerlukan dukungan dan pembangunan dari SDM berkompetensi, yang dihasilkan melalui pelaksanaan program vokasi dengan sejumlah SMKN di wilayah Kupang dan Maumere yang terlaksana sejak tahun 2018. Selain itu menurut Ali, PLN juga melaksanakan sejumlah program rekrutmen, baik untuk jenjang SMK, S1/D4 selama empat tahun berturut-turut, serta melakukan program kerja sama program D3 dengan Politeknik Negeri Kupang. 

Sebagai BUMN, lembaga ini juga menyediakan tempat untuk melaksanakan program kerja lapangan (PKL) dan magang bagi berbagai SMK dan SMU, serta menjadi lokasi tempat riset penelitian bagi universitas di lingkungan PLN. kbc7

Bagikan artikel ini: