Bisnis waralaba diprediksi tumbuh 25 persen

Selasa, 1 Oktober 2019 | 05:52 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Bisnis waralaba di Tanah Air hingga akhir 2019 ini diprediksi tumbuh sebesar 25% dari realisasi 2018 yang mencapai 5 hingga 6%.

Ketua asosiasi waralaba dan lisensi Indonesia (WALI) Levita Ginting Supit mengatakan, potensi market yang cukup besar menjadi  salah satu alasan mengapa industri waralaba masih tetap moncer hingga saat ini. Selain itu, selesainya tahun politik juga mendukung tumbuhnya bisnis waralaba.

Dia bahkan memprediksi bisnis waralaba akan terus tumbuh hingga tahun-tahun berikutnya sehingga pada 2020 pihaknya juga menargetkan bisnis waralaba akan tumbuh 20% hingga 25% dari realisasi 2019.

Levita mengatakan, berdasarkan hasil pameran Franchise dan License Expo Indonesia 2019 terjadi peningkatan jumlah pengunjung dan lebih dari 20% dari total pengunjung tersebut langsung berminat untuk menjadi penerima waralaba.

“Ada lebih dari 20% pengunjung FLEI 2019 kemarin minat ke waralaba, apalagi tahun politik sudah selesai, jadi mereka bisa lega berbisnis,” katanya kepada Bisnis, Senin (30/9/2019).

Tak hanya itu, dia mengatakan dalam waktu dekat akan banyak waralaba asing yang ingin masuk di Indonesia. Beberapa memang sudah ada di Indonesia seperti waralaba food and beverage, spa dan salon kecantikan.

Salah satu waralaba asing yang akan menambah outletnya di Indonesia adalah waralaba asal Malaysia. Levita mengatakan setidaknya ada empat brand waralaba yang akan masuk lagi ke Indonesia yaitu di sektor makanan dan minuman, salon kecantikan serta lembaga kursus bahasa Inggris. Dia menambahkan, selama ini, sudah ada 670 outlet dari 30 brand waralaba asal Malaysia.

“Beberapa memang sudah ada outletnya di Indonesia, cuma mereka akan buka [outlet] di daerah-daerah seperti di Banjarmasin, Sumatera, Sulawesi. Sebagain besar franchise F&B ya ayam gitu, sama salon kecantikan, spa.”

Sementara, untuk merek waralaba Indonesia yang ada di luar negeri sampai saat ini terdapat kurang lebih 15 brand franchise.

“Diantaranya seperti Sari Ratu, Bumbu Desa, salon kecantikan Martha Tilaar, Mustika Ratu. Jumlah total outletnya kami belum update. Beberapa ada di Singapura , Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, TimurTengah, Amerika, dan Eropa, mayoritas memang waralaba makanan minuman dan spa," pungkasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: