Tren konten video singkat kian digemari di 2019

Senin, 21 Oktober 2019 | 09:20 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Indonesia adalah negara terkemuka keempat di dunia dalam hal pengguna aktif Instagram dan TikTok bulanan, dengan 62 persen orang Indonesia menggunakan Stories untuk menjelajahi konten dan hanya 38 persen menggunakan reguler Instagram feed.

Platform video singkat seperti YouTube, Instagram dan Facebook Stories, WhatsApp Status, serta TikTok menjadi semakin populer di Indonesia.

Sebagai negara terpadat keempat di dunia yang terus mengalami pertumbuhan teknologi, Indonesia diproyeksikan menjadi kontributor besar bagi milyaran pengguna internet berikutnya dengan generasi baru yang akan online melalui smartphone.

Hal terungkap dalam seminar mobile marketing pertama yang digelar Mobvista, salah satu platform teknologi penyedia jasa mobile advertising dan analytics untuk pengembang aplikasi.

"Populasi Indonesia yang luas, ditambah dengan penggunaan ponsel secara aktif, menghadirkan peluang emas bagi brand dan marketer. Video, khususnya telah mengalami pertumbuhan yang spektakuler di Indonesia," ujar Vivi Wang, Business Development Director Mobvista Asia Tenggara dalam keterangan persnya, akhir pekan lalu.

Dia juga mengatakan, konten video singkat adalah tren yang meningkat di tahun 2019, berkat perkembangan teknologi dan peningkatan aksesibilitas di semua platform. Seperti platform sosial yang populer di Indonesia seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan TikTok sekarang mendukung dan mempermudah para pembuat konten video. Platform konten ini fokus untuk membuat video singkat agar lebih mudah diakses dengan banyaknya pengguna yang menciptakan konten video.

"Dalam ruang yang ramai seperti itu, brand harus mampu menyediakan konten video yang bermakna dan personal kepada konsumen guna memenangkan persaingan. Narasi juga harus dikomunikasikan melalui strategi konten video yang tepat. Bagi advertiser, hal ini berarti memastikan pengalaman brand yang seutuhnya untuk customer di setiap touch point dan setiap channel yang digunakan," jelasnya.

Wang percaya bahwa brand dan content creator juga harus memikirkan kembali strategi short-form video. Tidak hanya untuk mempersonalisasi identitas brand, namun juga menghubungkan audience dan brand secara emosional dengan cara mengaitkan konten dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka.

"Media sosial telah berkembang dari sekadar platform untuk terhubung dengan teman dan keluarga, menjadi jalan bagi brand untuk berinteraksi dengan pelanggan mereka secara atraktif dan persuasif. Ini membantu mengubah persepsi dan mendorong penjualan. Konten video adalah media yang sempurna untuk membantu brand agar lebih menonjol di tengah-tengah kondisi pasar yang sudah jenuh," tambah Wang. kbc10

Bagikan artikel ini: