Bank Indonesia gandeng Indah Kurnia sosialisasi gerakan non-tunai
SURABAYA, kabarbisnis.com: Anggota Komisi XI DPR RI bersama Bank Indonesia Jawa Timur menggelar sosialisasi gerakan non tunai kepada warga di sekitar Rungkut Madya, Surabaya, Minggu (8/12/2019).
Acara ini bertujuan mengurangi penggunaan uang tunai agar lebih efisien. Sekaligus menggeser pola hidup konsumtif pada kebutuhan yang lebih produktif.
Indah Kurnia, selaku anggota Komisi XI DPR RI menjelaskan, pertimbangan dalam mengelola keuangan melalui transaksi non tunai membuat orang lebih cerdas berbelanja.
"Agar semua lebih efisien, mengeluarkan dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang," terang Indah Kurnia.
Melalui gerakan non tunai, masyarakat diajak melakukan transaksi cashless untuk merespon industri 4.0 dan meninggalkan cara pembayaran konvensional.
Sekaligus membantu Bank Indonesia memperkecil anggaran dalam mencetak, mengelola, dan menghancurkan uang tunai yang saat ini nilainya sekitar Rp 3 triliun.
"Itu bisa diminimalisir," tandasnya.
Tranformasi perangkat non tunai seperti kartu atau Quick Responds Code Indonesia Standart (QRIS) dianggap lebih berbudaya dan mengikuti tren tanpa batasan usia dalam transaksi keuangan.
"Mau usia berapapun kalau dia mampu menggunakan gadget bisa juga membuat hal lebih produktif," tuturnya.
Indah Kurnia mendukung Bank Indonesia bersama mencerdaskan masyarakat untuk bisa berperilaku secara bertanggung jawab dalam mengelola keuangan. Agar berapapun nilai pendapatan, masyarakat bisa survive menyisihkan sebagian untuk menabung.
Terlebih kemampuan rumah tangga dalam mengelola uang sangatlah penting. Karena konflik dalam suatu rumah tangga seringkali terjadi bukan karena tidak lagi saling mencintai, tetapi ada yang tidak mampu mengatur keuangan.
Sosialisasi tersebut juga berfungsi meningkatkan literasi keuangan di masyarakat. Sebab, jika tingkat literasi suatu bangsa makin tinggi maka tingkat kesejahteraan pun akan semakin tinggi.
"Jadi semakin tinggi tingkat literasi keuangan suatu bangsa, maka tingkat kesejahteraan bangsa itu otomatis akan terkatrol," katanya.
Indah Kurnia juga berharap masyarakat bisa mentransfer edukasi non tunai ini kepada sekitarnya. Komisi XI bersama Bank Indonesia terus mendorong masyarakat bertindak cerdas dalam mengelola keuangan agar dapat digunakan untuk kebutuhan yang lebih produktif.
"Jadi ini salah satu yang kita lakukan secara konsisten dan konsekuen mensukseskan gerakan non tunai dari Bank Indonesia selaku otoritas di dalam mengatur sistem pembayaran di Indonesia," tambahnya.
Bank Indonesia sendiri telah melakukan sosialisasi sejak Agustus 2019 lalu. Termasuk di kampus juga pasar - pasar.
Bank Indonesia selaku otoritas pengatur sistem pembayaran, mengedukasi manfaat penggunaan non tunai yang lain seperti mempermudah pembukuan transaksi keuangan dan menghindari peredaran uang palsu.
"Target kami adalah milenial dan pelaku UMKM," kata Abrar, Kepala Divisi Pembayaran dan Pengedaran Uang Rupiah Bank Indonesia Jawa Timur.
Kendati gerakan non tunai gencar dilakukan, lanjutnya, tidak akan mempengaruhi peredaran uang rupiah di masyarakat. kbc4
Mengetuk Pintu Langit dalam Kehidupan Sehari-Hari bersama Ustadz Hanan Attaki
Onassis Hadirkan Perangkat Pintar untuk Keamanan Rumah Lebih Optimal
Terbuka, Peluang Mahasiswa Tekuni Bisnis Perbenihan
Upload Video di Twitter Blue Kini Bisa Durasi hingga 2 Jam