Pengiriman terganggu wabah virus corona, ini langkah PT Pos
JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Pos Indonesia membuat beberapa perubahan skema kiriman barang ke China, Hongkong, dan Macau, menindaklanjuti terhentinya sejumlah penerbangan akibat virus corona.
Manajer Public Relations PT Pos Indonesia (Persero) Tita Puspitasari mengatakan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan Virus Corona berstatus gawat darurat dan menjadi perhatian dunia.
Hal ini berdampak kepada aktivitas logistik secara internasional, khususnya bagi kiriman yang melewati China atau tujuan China. "Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami Pos Indonesia telah mengeluarkan kebijakan layanan Pos Internasional untuk tujuan China, Hongkong, dan Macau," kata Tita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/2/2020).
Menurut Tita, untuk kiriman tujuan China, China Post hanya dapat diterima menggunakan layanan EMS dan Pos EEkspo. Namun untuk wilayah Provinsi Hubei (kodepos 430000-449999) sama sekali tidak dapat menerima kiriman.
"Namun kemungkinan adanya keterlambatan penyerahan kiriman akibat pengurangan frekuensi penerbangan menuju China, dan China Post tidak melakukan pengantaran secara langsung, tetapi penerima melakukan pengambilan di lokasi yang disepakati," jelas dia.
Sementara untuk tujuan Hongkong, mengingat Hongkong Post sudah menyampaikan penangguhan proses kiriman dari dan ke Hongkong, maka kiriman tujuan Hongkong hanya dapat diterima menggunakan layanan Express Mail Service (EMS) dan Pos Ekspor. Untuk tujuan Macao, dikarenakan kiriman tujuan Macao dilakukan melalui transit ke Hongkong Post, maka kiriman tujuan Macao hanya dapat diterima menggunakan layanan EMS dan Pos Ekspor.
"Manajemen Pos Indonesia menyampaikan permohonan maaf atas kemungkinan terjadinya keterlambatan disebabkan oleh kondisi tersebut. Pengaturan layanan internasional ini diberlakukan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," pungkasnya.kbc11
Radiofrekuensi dan ligasure, teknologi modern atasi wasir sampai tuntas tanpa rawat inap
Upayakan kendaraan listrik jadi kebutuhan massal, ini langkah Kemenhub
Vaksin datang lagi, total 59,5 juta bahan baku dari Sinovac diterima RI
Jokowi: Pandemi masih ada, jangan lengah!
Dukung modul literasi digital, Ketua DPD RI berharap media digital digunakan bijak