Pandemi Covid-19 bikin permintaan KTA di perbankan lesu

Kamis, 30 April 2020 | 21:14 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pandemi virus corona (Covid-19) ikut menghantam perbankan, terutama terhadap permintaan kredit termasuk Kredit Tanpa Agunan (KTA).

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan, penurunan permintaan personal loan seiring dengan perlambatan ekonomi sebagai dampak Covid-19.

"Ya sekitar (50 persen). Penurunan yang terjadi cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya, Rabu (29/4/2020).

Sebagai langkah antisipasi, lanjut Rully, perseroan saat ini fokus dalam mendukung program pemerintah untuk meringankan beban masyarakat karena dampak pandemi Covid-19. Dalam hal ini kepada pegawai yang perusahaannya mengalami penurunan bisnis, sehingga dapat diberikan keringanan atau restrukturisasi atas pinjaman yang dimiliki.

Sementara Executive Vice President Non Subsidized Mortgage & Personal Lending Division BTN Suryanti Agustinar mengatakan, kredit konsumer dengan jaminan SK pegawai dengan pembayaran angsuran secara payroll atau kolektif mengalami penurunan hingga 40 persen sejak pandemi virus corona.

“Penurunan sebesar 20 persen hingga 40 persen. Hal ini disebabkan karena perusahaan banyak yang work from home atau tidak operasional dengan diberlakukannya PSBB dan akhirnya berdampak juga terhadap penghasilan pegawai tersebut,” ujarnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, lanjut Suryanti, perseroan cenderung memfokuskan kepada pegawai yang sedang menikmati kredit konsumer.

“Untuk melakukan top up kreditnya dan untuk debitur yang lunas atau akan lunas untuk kembali mengisi ulang kreditnya dengan diberikan gimik-gimik menarik untuk keringanan biaya proses dan hadiah,” ucapnya. kbc10

Bagikan artikel ini: