Pasar notebook masih tahan dari gempuran pandemi Covid-19
JAKARTA, kabarbisnis.com: Meski pandemi Covid-19 sudah memporak porandakan perekonomian global, namun hal itu tampaknya tak berlaku bagi pasar notebook.
Berdasar laporan Strategy Analytics, pada kuartal pertama tahun 2020, pengiriman PC notebook dunia tercatat sebanyak 37,9 juta unit, atau hanya turun 2% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dilansir dari Giz China, periset pasar ini mengutarakan, pasar notebook menyusut hanya minus 2% tahun-ke-tahun pada Q1 2020. Mungkin ini terkait fakta bahwa banyak yang harus bekerja dan belajar dari rumah. Dalam hal ini, tablet bukanlah solusi terbaik.
Chirag Upadhyay, Analis Riset Senior di Strategy Analytics, mengatakan, vendor notebook memiliki ketergantungan besar pada China untuk rantai pasokannya. Sehingga mereka yang tidak memiliki persediaan tinggi sebelum wabah mengalami kesulitan di Q1 pada basis globalnya.
Dari sudut pandang permintaan konsumen, vendor yang paling bergantung pada pasar domestik China mengalami penurunan terbesar. Selain itu, pasar notebook hanya menyusut -2% tahun-ke-tahun.
Dibandingkan sebagian besar segmen elektronik konsumen lainnya, Strategy Analytics melihat capaian ini harus dianggap sebagai keberhasilan dalam lingkungan yang sangat sulit.
"Kami berharap bahwa ketika Covid-19 menyebar secara global di Q2, perusahaan besar dan lembaga pendidikan akan memesan lebih banyak notebook untuk mendukung inisiatif kerja/belajar-dari-rumah di seluruh dunia," ucap Eric Smith, Direktur Connected Computing. kbc10
Dukung pengembangan ekonomi pesantren, ini enam program BI Jatim
REI dorong skema rent to own genjot penjualan properti, seperti apa?
LPS pertahankan tingkat bunga penjaminan
Menkominfo sebut Ericsson berminat kembangkan jaringan 5G di Indonesia
Pemerintah harus segera tangani banjir rob di pesisir utara Jawa