124 Perusahaan siap bangun Pusat Logistik Berikat

Kamis, 20 Oktober 2016 | 09:46 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah mencatat ada 124 perusahaan berniat membangun Pusat Logistik Berikat (PLB). Saat ini, perusahaan-perusahaan tersebut masih dalam tahap konsultasi di Direktorat Jenderal Bea Cukai.

Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi mengatakan, saat ini pihaknya segera meresmikan pembangunan 17 PLB di berbagai wilayah Indonesia. Pembangunan PLB ini juga dilakukan di luar pulau Jawa.

Menurutnya, saat ini jumlah PLB di Indonesia sudah mencapai 11 lokasi. "Tahap pertama sudah 11, tahap kedua ada 17 yang dikembangkan. Ada di Aceh, Bangka, Jawa Timur, Jawa Barat, Medan, Jambi, Sulawesi Selatan dan Sorong," ujarnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Selain menambah jumlah PLB, lanjutnya, komoditas yang bisa memanfaatkan fasilitas PLB atau 'gudang raksasa' ini juga diperluas. "Komoditinya meliputi industri penerbangan, gas dan PLB akan menimbun barang ekspor yang sebelumnya ditimbun di luar negeri. Pada saat barang ekspor masuk ke PLB maka kepabeanan mencatat barang tersebut telah diekspor. Ini hal penting," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan pengoperasian 11 kawasan yang menjadi Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia, yang merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II. 11 kawasan PLB tersebut untuk menimbun komoditas yang dibutuhkan industri dalam negeri, seperti kapas, suku cadang otomotif, peralatan migas, bahan baku industri kecil dan menengah (IKM) dan kimia.

Direktur Fasilitas dan Kepabeanan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai Kementerian Keuangan, Robi Toni menargetkan pembangunan PLB ini bisa merambah di 50 lokasi pada 2016. Sehingga, diharapkan bisa menaikkan fasilitas usaha industri migas dan menurunkan cost recovery.

"Target tahun ini (PLB) bisa ke 50 lokasi. Kita harus berkembang. Bagaimana membuat industri oil and gas maju, naik dari sisi investasi dan pengelolaan biaya," kata Robi. kbc10

Bagikan artikel ini: