Rusunawa bikin mahasiswa dan santri makin nyaman belajar

Kamis, 12 Januari 2017 | 17:12 WIB ET

Jakarta, kabarbisnis.com: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) meresmikan dua rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) yang diperuntukan bagi mahasiswa dan santri di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kempupera, Syarif Burhanuddin, mewakili Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera), Basuki Hadimuljono, meresmikan kedua Rusunawa tersebut yakni Rusunawa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Amsir di Kota Pare Pare dan Rusunawa Pondok Pesantren (Ponpes) Rahmatul Asri di Kabupaten Enrekang.

"Kami sangat mendukung Kota Pare-pare sebagai kota alternatif pendidikan di Provinsi Sulsel. Salah satunya, dengan membangun Rusunawa bagi mahasiswa dan santri. Adanya Rusunawa diharapkan dapat mendukung kualitas pendidikan bagi generasi muda Indonesia di dua daerah tersebut," kata Syarif Burhanuddin, dalam siaran persnya.

Menurut Syarif, generasi muda Indonesia ke depan mau tidak mau harus belajar hidup di hunian vertikal mengingat lahan perumahan yang semakin minim.

"Perguruan tinggi sebagai tempat belajar terkadang mahasiswanya juga berasal dari luar kota dan membutuhkan hunian yang layak untuk beraktifitas sekaligus menuntut ilmu," jelasnya.

Rusunawa Mahasiswa STIH Amsir merupakan Rusun tiga lantai yang terdiri dari 1 twin blok dengan jumlah kamar 56 unit tipe 24 meter persegi (M2) dan dapat menampung 112 mahasiswa. Adapun biaya pembangunan Rusunawa ini sebesar Rp 14 miliar.

Sementara, Rusunawa Ponpes Rahmatul Asri Enrekang juga merupakan bangunan tiga lantai dengan jumlah kamar 12 unit berukuran 75 meter persegi (M2) yang dapat menampung 152 santri dengan biaya pembangunan Rp 8 miliar.

Kempupera, tambah Syarif, juga telah melengkapi fasilitas seperti listrik, air bersih, prasarana umum serta furnitur seperti meja kursi, lemari pakaian dan tempat tidur pun telah tersedia di setiap unit Rusun yang dibangun pemerintah. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dan santri maupun abdi negara dan anggota TNI/Polri lebih nyaman tinggal di Rusunawa.

"Sekarang jangan pusing-pusing lagi jika ingin tinggal di Rusun. Fasilitasnya mulai dari listrik, air dan PSU sekarang lengkap dan tersedia di setiap Rusun," terangnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Pare-Pare yang juga Ketua Yayasan Amsir, Faizal Andi Sapada, menuturkan, pihaknya mengucapkan terimakasih atas dibangunnya Rusun oleh pemerintah. Kota Pare-pare, kata dia, dicanangkan sebagai salah satu alternatif kota pendidikan di Sulsel.

"Banyak sekali lembaga pendidikan di Kota Pare-pare ini dan jumlah mahasiswanya diperkirakan lebih dari 16.000 orang. STIH Amsir sendiri memiliki jumlah mahasiswanya sekitar 4.000 orang dimana 60 persen di antaranya berasal dari luar kota," kata Faizal.

Adanya Rusunawa bagi mahasiswa ini, lanjut dia, diharapkan selain memberikan dampak positif untuk perkembangan pendidikan juga dapat membantu mereka yang berasal dari luar kota.

"Untuk mengelola Rusunawa ini, pihak kampus telah menerbitkan SK Pengelola Rusunawa sesuai aturan dari Kempupera. Mahasiswa yang ingin tinggal di Rusunawa ini wajib tanda tangan perjanjian untuk menjaga ketertiban. Bahkan ada mahasiswa yang ingin langsung pindah ke Rusunawa ini setelah diresmikan,"ujarnya. kbc1

Bagikan artikel ini: