BEI ingin 1.500 startup bisa IPO pada 2022

Jum'at, 24 Maret 2017 | 13:09 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan program inkubasi bisnis bagi startup berbasis digital atau IDX Incubator.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan, dengan adanya IDX Incubator, diharapkan lahir 1.500 start up digital yang melantai di pasar modal lima tahun ke depan. Hingga saat ini, menurut Nurhaida, startup digital di Indonesia berjumlah sekira 60 ribu startup.

Dengan membina 1% dari jumlah start up tersebut atau sejumlah 600 startup, ditargetkan 300 startup dapat melantai di pasar modal tiap tahunnya.

"Apabila 300 startup menjadi perusahaan public itu dalam setahun 5 tahun 1.500 bisa jadi pertambahan," terang Nurhaida di Gedung Mandiri I, Jakarta, Kamis (23/3/2017).

Dengan jumlah 1.500 startup yang mendaftarkan diri di pasar modal, Nurhaida optimis Indonesia dapat melebihi likuiditas pasar modal di Singapura dan Malaysia. Target ini sesuai dengan cita-cita Indonesia menjadi tujuh negara dengan perekonomian terbesar dalam pada tahun 2030.

Dirinya juga mengatakan IDX Incubator dapat menjadi solusi permasalahan modal bagi start up. Sebagaimana diketahui bahwa masalah permodalan menjadi hambatan utama bagi start up untuk berkembang.

"Selama ini kita lihat start up kadi penopang perekonomian kita. Sehingga perlu pemberdayaan start up yang juga menjadi program Pemerintah. Inkubator betul - betul diharapkan jadi solusi permodalan yang dihadapi start up," tambah dia. kbc10

Bagikan artikel ini: