Dimulai dari Jatim, 4 produk pangan Bulog masuk ritel modern

Senin, 27 November 2017 | 16:16 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Perum Bulog melakukan nota kesepamahan (MoU) dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan Asosiasi Pengelola Tradisional Indonesia (Asparindo) berkaitan pendistribusian komoditas pangan pokok. Dengan cara ini, pula menjadi strategi perusahaan menjual langsung beras ke konsumen.

Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti menuturkan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) logistik pangan nasional mencoba membangun satu sistem distribusi baru dengan pelaku pasar.Ini dilakukan untuk memastikan bahan pangan pokok tersedia di pasaran dengan mutu yang baik dan harga sesuai dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Djarot menambahkan, Bulog bertanggung jawab untuk menyuplai empat bahan pangan pokok pada pedagang, yakni beras, gula, minyak goreng dan daging. Komoditi pangan strategis itu akan disalurkan pada pedagang baik dengan sistem jual-beli putus maupun titip jual berjangka.

"Kemudian pedagang akan meneruskan barang tersebut pada konsumen, tentunya dengan harga yang sesuai dengan ketentuan pemerintah," kata Djarot di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Adapun mengenai beban biaya angkut dan logistik juga akan ditanggung masing masing pengusaha sesuai kebutuhan."Kerja sama akan ditingkatkan dengan asosiasi lainnya sehingga jaringan Bulog dan tujuan pemerintah untuk pemerataan distribusi dapat terus berkembang," terang Djarot.

Melalui prinsip korporasi nantinya diharpakan seluruh proses dapat ditangani dengan baik dengan manfaatan kompetensi bisnis kedua belah pihak. Sehingga kedaulatan pangan dapat tercapai.

Kesempatan sama, Kepala Bulog Divre Jawa Timur Muhammad Hasyim kepada kabarbisnis.com mengakui pihaknya mulai menginisiasi kontak bisnis dengan sejumlah ritel modern di Jatim. Seperti Upaya tersebut dimulai di Bulog Sub Divre Surabaya Utara sudah memasok beras dan gula ke Alfa dan Giant serta ritel modern lainnya sejak Juli-Agustus 2017 lalu.

Menurut Hasyim beras Bulog merupakan produk yang paling diminati pasar. Hanya saja, Bulog memasok sesuai permintaan pasar yakni beras kualitas premium seharga Rp 12.800 per kilogram (kg) .

"Volume beras  10-15 ton per minggu .Cukup tinggi permintaanya.Margin buat Bulog tidak besar karena merupakan Badan Usaha Milik Negara.Kita juga diberikan amanat pemerintah untuk menstabilkan harga pangan dimasyarakat," ujar Hasyim.

Selain beras, sambung Hasyim Bulog juga memasok gula. Menurutnya persaingan bisnis pangan pokok sangat ketat.Sebagai pemain baru, Hasyim menyadari Bulog harus terlebih dahulu mengenalkan produknya ke konsumen. "Selama ini, persepsi di yang melekat dipikiran masyarakat kan beras masyarakat sejahtera (rasta red). Kita ingin rubah itu," terangnya.

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengatakan berharap peritel dapat mendapatkan kepastian stok, utamanya untuk memenuhi permintaan bahan pangan pokok di wilayah Indonesia timur. Empat bahan pangan pokok seperti beras, minyak goreng, daging sapi beku dan gula diharapkan dapat dipasok dari Bulog..

Selama ini wilayah Indonesia timur sering kali mengalami kelangkaan stok karena peritel hanya mengandalkan pasokan dari distributor. Sementara, distributor juga mengalami kendala logistik untuk mengirimkan pasokan bahan pangan pokok.

"Nah, kalau Bulog sudah pasti distribusi lebih jelas karena saat ini mereka sudah gunakan tol laut dan juga ada jalur-jalur distribusi utama yang sekarang sudah berjalan," harapnya.kbc11

Bagikan artikel ini: