Garap pesawat tanpa awak, Dirgantara Indonesia gandeng Turki
JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Turkish Aerospace Industries membahas kerjasama pengembangan pesawat tanpa awak atau UAV (Unmanned Aerial Vehicles).
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Guntoro mengatakan pesawat tanpa awak yang akan dikembangkan itu nantinya sekelas Predator, pesawat tanpa awak jenis MALE buatan Amerika Serikat. “Ya sekelas itu, nanti dipersenjatai,” kata dia, Senin (15/1/2018).
Menurut Elfien, PT DI saat ini sedang mengembangkan pesawat tanpa awak buatan BPPT yakni Wulung yang disiapkan menjadi pesawat sejenis MALE (Medium Altitude Long Endurance).
Saat ini PT Dirgantara dan TAI sedang merumuskan pembahasan kerangka perjanjian kerja atau framework agreement. President And CEO Turkish Aerospace Industries (TAI), Temel Kotil mengatakan, TAI memiliki produk pesawat tanpa awak bernama Anka yang sudah dipergunakan sejumlah negara. Diantaranya dioperasikan untuk memerangi ancaman teror di Asia Selatan.
"Produk ini sudah digunakan oleh tentara Angkatan Darat Turki. Pesawat tanpa awak ini punya kemampuan terbang hinga 20 ribu feet dan mampu mengangkut beban hingga 200 kilogram. Dilengkapi kamera dan sejumlah sensor," kata Kotil di Bandung, Senin (15/1/2018).
Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia Arie Wibowo mengatakan salah satu kesulitan mengembangkan pesawat tanpa awak ada pada teknologi bahan komposit. "TAI sudah menguasai bahan komposit karena mereka supplier untuk Airbus dan pesawat fihgter," ujarnya.
PT Dirgantara Indonesia sudah mengantungi TC (Type Certificate) dari Indonesia Military Airworthiness Authority yang diterbitkan Kementerian Pertahanan untuk memproduksi pesawat terbang tanpa sejak April 2016 lalu. Sertifikasi pesawat tanpa awak kelas militer itu diberikan untuk pesawat konsep hasil riset BPPT yakni Wulung. kbc10
Pikachu Berkemeja Batik Sapa Warga Surabaya di Pakuwon Mall
OpenAI Siap Buka Selubung Mesin Pencari Saingan Google
Cangklong Elektrik Tawarkan Cuan Tambahan Melalui Inovasi Ini
Pendapatan AirAsia Indonesia Melambung Jadi Rp6,62 Triliun di 2023
PPN 12% Jadi Diterapkan di 2025? Begini Kata Airlangga