Ogah rugikan investor, Jokowi: Penentuan tarif tol harus libatkan mereka

Sabtu, 23 Juni 2018 | 16:54 WIB ET

PASURUAN, kabarbisnis.com: Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah meresmikan Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi II (Rembang-Pasuruan), pada Jumat, 22 Juni 2018. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa dalam menentukan tarif tol yang akan diberlakukan harus ada perbincangan dengan investor. Ini dilakukan karena yang membangun jalan tol adalah investor, baik investor dari kalangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun dari kalangan swasta.

“Yang perlu diingat, investasi ini dikerjakan investor, baik dari BUMN ataupun swasta. Jadi penentuan tarif jalan tol harus dibicarakan dengan mereka. Kita tidak ingin mereka dirugikan. Kita ingin Investor diuntungkan tetapi kita juga ingin masyarakat  juga diuntungkan. Artinya, dengan kecepatan distribusi barang, distribusi logistik, maka harga barang akan lebih murah. Saya kira semua negara dalam membangun infrastruktur itu arahnya kesana,” tegas Jokowi saat meresmikan Tol Gempol-Pasuruan seksi II, Pasuruan, Jumat (22/6/2018).

Sementara untuk tarif Tol Gempol-Pasuruan seksi II (Rembang-Pasuruan) sepanjang 6,6 kilometer ini diperkirakan akan dikenakan sebesar Rp 1.000/km atau sekitar Rp 6.600. Ruas tol ini pada arus mudik Lebaran 2018 kemarin sudah digunakan dengan status fungsional, sehingga pengguna belum dikenakan tarif.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menekankan bahwa pembangunan jalan tol harus sinergi dengan titik-titik pertumbuhan  ekonomi, seperti kawasan Industri, pelabuhan dan kawasan wisata. Sehingga jalan tol dibangun betul-betul memberikan manfaat, berguna untuk dunia usaha, industri dan pariwisata.

“Ini yang ingin kita integrasikan semua. Jadi jalan tol itu dibangun betul-betul berguna, betul-betul bermanfaat maksimal baik untuk dunia usaha, baik untuk dunia pariwisata, baik untuk dunia industri, baik juga untuk kawasan-kawasan pelabuhan yang juga sebagian sudah kita ekspansi," imbuhnya.

Keinginan yang sama juga diutarakan oleh Direktur Teknik dan Operasi PT Jasamarga Gempol Pasuruan Ari Wibowo. Dengan diresmikannya jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan geliat ekonomi di Provinsi Jawa Timur.

"Kami berharap dengan diresmikannya Jalan Tol Gempol-Pasuruan ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ekonomi di Jawa Timur, khususnya Pasuruan dan sekitarnya, dan dapat berdampak positif bagi taraf kehidupan masyarakat di Jawa Timur," harapnya.

Seperti diketahui, Jalan Tol Gempol-Pasuruan dengan total panjang 34,15 Km dibagi menjadi tiga Seksi. Seksi I Paket A1 sepanjang 6,8 Km (Gempol Junction-Bangil) dan Seksi I Paket A2 sepanjang 7,1 Km (Bangil-Rembang) telah beroperasi pada tahun 2017. Selanjutnya adalah Seksi II sepanjang 6,6 Km (Rembang-Pasuruan).

Sedangkan Seksi III (Pasuruan - Grati), yang antara lain terdiri dari seksi IIIA sepanjang 4,5 Km (Pasuruan-Karang Pandan), Seksi IIIB sepanjang 6 Km (Karang Pandan-Rejoso), dan Seksi IIIC sepanjang 3,15 (Rejoso-Grati) masih dalam proses konstruksi.

Jika sudah rampung seluruhnya, jalan tol yang menghubungkan daerah Gempol dan Kota Pasuruan ini akan dilengkapi dengan empat Gerbang Tol (GT), yakni GT Bangil, GT Rembang, GT Pasuruan, dan GT Grati.

Jalan Tol Gempol-Pasuruan yang dikelola oleh anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Jasamarga Gempol Pasuruan (JGP) ini, tergabung ke dalam Proyek Jalan Tol Trans Jawa. Jalan Tol Gempol-Pasuruan menjadi bagian dari akses penghubung antar kota utama di Jawa Timur, yakni Surabaya-Banyuwangi.

Ruas Jalan Tol Gempol-Pasuruan memiliki nilai strategis bagi kelancaran arus transportasi barang dan jasa, serta diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa. Sebelumnya jalan tol ini menjadi jalan tol fungsional saat pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2018 lalu. kbc6

Bagikan artikel ini: