Menteri ESDM sebut cadangan gas RI cukup untuk 800 tahun

Rabu, 9 Juni 2021 | 12:52 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan pada penelitian tahun 2004 telah ditemukan cadangan gas metana hidrat di sejumlah perairan nusantara. Volumenya mencapai 840 ribu kubik yang tersebar di wilayah lepas pantai Sumatera bagian selatan, Pulau Jawa di sebelah barat daya dan Selat Makassar di Sulawesi.

"Pada penelitian tahun 2004 ditemukan ada cadangan gas metan hidran dengan volume 840 ribu kubik," kata Arfin dalam Webinar Legal and Policy Framework For the Development of Offshore Methane Hydrate as the Indonesia's Future Transitional Clean Energy, melalui keterangan tertulis, Rabu (8/6/2021).

Dari cadangan yang telah ditemukan, Arifin menyebut 840 ribu kubik gas metana hidrat ini setara dengan 8 kali lipat cadangan gas alam yang dimiliki Indonesia. Bila ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif baru, maka bisa mendukung ketahanan energi nasional dalam 800 tahun kedepan.

"Jumlah tersebut setara dengan 8 kali lipat cadangan gas alam saat ini. Sehingga kita berharap sumber energi alternatif baru ini bisa mendukung ketahanan energi nasional selama 800 tahun ke depan," kata dia.

Arifin menambahkan bila dilakukan penelitian lebih lanjut, dia memperkirakan akan ada volume cadangan gas metan hidrat Indonesia mencapai 3.000 kubik. Melihat jumlahnya yang berlimpah dan bernilai ekonomi strategis, maka pengembangan gas metana hidrat ini bisa menjadi pilihan dalam menggunakan energi yang lebih bersih daripada minyak dan batubara.

"Pengembangan gas metan ini merupakan opsi yang lebih bersih dibandingkan minyak dan batu bara," kata dia,

Pembangunan pipa gas bumi Muara Karang- Muara Bekasi ibertujuan meningkatkan pemanfaatan atau penggunaan gas bumi nasional,

Arifin mengatakan, mengingat manfaatnya yang besar terutama untuk kebutuhan energi nasional, gas metan hidrat ini bisa menjadi energi non konvensional yang bisa disubtitusi dengan pemanfaatan gas alam konvensional.

Sehingga dia berharap dalam forum ini dapat dibahas sejumlah isu strategi, antara lain opsi pemanfaatan gas metan hidrat sebagai salah satu bentuk energi non konvensional dalam arah kebijakan pengelolaan migas.

Potensi gas metan hidran di wilayah perairan indonesia baik secara base practise baik dari aspek teknis. Merumuskan regulasi dan kebijakan yang berpatokan pada efisiensi dan investasi yang efektif. Termasuk juga pembahasan kerja sama dalam rangka transisi energi antar pemangku kepentingan.

"Melihat urgensi pemanfaatan gas metan hidrat kita juga perlu memperkuat kerja sama proses transisi energi yang betul-betul kami harapkan dukungannya," pungkasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: