Cegah Macet Parah, Menhub Usulkan WFH pada Selasa-Rabu Pekan Depan

Sabtu, 13 April 2024 | 06:05 WIB ET
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

JAKARTA, kabarbisnis.com: Untuk mengatasi kepadatan kendaraan pada arus balik Lebaran 2024, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan para pegawai melaksanakan Work From Home (WFH). Ini dilakukan pada Selasa hingga Rabu yakni 16-17 April 2024.

Sebagai informasi, cuti bersama akan berakhir pada Senin (15/4/2024) depan. Rencana tersebut dianggap dapat memecah keberangkatan pekerja ke Jakarta dalam waktu bersamaan.

"Saya kemarin sudah rapat bersama Jasa Marga, memang pulangnya (arus balik Lebaran) akan naik dibandingkan keberangkatan. Tapi saya bilang itu, perlu diantisipasi sebagai mencegah dampak buruknya," kata Budi Karya, dikutip Sabtu (13/4/2024).

Mengutip CNN Indonesia, usulan tersebut juga telah disampaikan Budi Karya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan rekomendasi pelaksanaan WFH menjadi hak prerogatif Presiden.

"Kalau selama ini kita liburnya sudah banyak, kalau libur melulu Indonesia enggak produktif, tapi ini hak prerogatif Pak Presiden untuk meluruskan rekomendasi WFH ini," katanya.

"Saya kemarin sudah memutuskan rekomendasi (WFH) bersama Pak Menko dan Kakorlantas," imbuh Budi Karya.

Budi Karya juga mengimbau masyarakat bisa kembali lebih awal. Dia mencontohkan perjalanan dapat dilakukan pada Sabtu besok (13/4/2024) atau sebelum puncak arus balik. Puncak arus balik Lebaran diperkirakan bakal terjadi pada H+3 hingga H+4. Yakni tanggal 14 sampai 15 April 2024 mendatang.

"Kalau lusa atau Senin tidak janji, karena ini kemungkinan akan padat terutama di jalur darat. Saya anjurkan mudik balik itu harus besok jangan Minggu atau Senin," kata dia.

Selain itu, Budi Karya mengatakan telah memastikan melakukan langkah dan upaya maksimal selama momen mudik dan arus balik. Ini dilakukan pada semua moda transportasi yang ada.

"Secara detail bagaimana mengatasi arus balik itu sudah kita siapkan dengan baik. Kalau di jalur udara atau laut praktis bisa dikendalikan," ungkap Budi Karya. kbc10

Bagikan artikel ini: